5.8.3 Eksekutif
Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan eksekutif. Di negara- negara demokratis badan eksekutif biasanya terdiri dari kepala negara seperti Raja
atau Presiden, beserta Menteri-menterinya. Dalam sisitem Presidensil Menteri- menteri merupakan pembantu Presiden dan langsung dipimpin olehnya, dan
dalam sistem Parlementer para Menteri dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
5.8.4. Legislatif
Legislatif merupakan satu badan yang terdiri wakil yang mewakili kepentingan rakyat yang diwakilinya. Fungsi utama dari legislatif untuk
merumuskan undang-undang serta melakukan fungsi kontroling pengawasan terhadap kebijakan-kebijakn yang dilaksanakan oleh Presiden. Dalam
melaksanakan kedua fungsi badan legislatif diberikan hak interpelasi, angket, petisi dll yang kemudian akan memudahkan badan legislatif untuk mengontrol
eksekutif.
5.8.5. Amandemen Undang-undang Dasar Perubahan Konstitusi
Istilah perubahan Konstitusi change of constitusion merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seluruh bentuk perubahan konstitusi.
Selain itu, istilah perubahan digunakan untuk menunjukkan suatu sisitem perubahan seperti yang dijelaskan oleh Sri Soemartini yang mengelompokkan
perubahan kendala dua sistem: 1.
Sistem pertama ialah bahwa apabila suatu undang-undang Dasar diubah, maka yang akan berlaku adalah undang-undang Dasar atau
Universitas Sumatera Utara
Konstusi yang baru secara keseluruhan artinya bagian konstitusi yang diubah langsung berlaku dan mengahapuskan dan mengganti ketentuan-
ketentuan yang diubah. 2.
Sistem yang kedua ialah apabila suatu undang-undang Dasar diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku, dan perubahan terhadap
undang-undang dasar yang bersifat amandemen, penambahan terhadap konstitusi yang lama.
35
Dalam teori yang telah dipaparkan diatas, terlihat bahwa sebenarnya bahwa ide pembagian kekuasaan mungkin berasal dari ide demokrasi yang
memberikan gagasan untuk menolak terpusatnya kekuasaan pada satu lembaga karena rentan melahirkan sistem otoriter. Oleh karenanya perlu adanya suatu
pemisahan kekuasaan yang salah satu fungsinya untuk mengawasi kinerja atau kekuasaan lembaga lain agar tetap berada dalam fungsi sebenarnya. Pemisahan
kekuasaan yang salah satunya legislatif merupakan lembaga sebagai representasi dari rakyat namun disamping itu pada akhirnya lembaga legislatif juga dibebani
suatu tugas untuk melakukan suatu check and balances atau sebuah fungsi pengawasan terhadap lembaga eksekutif. Hal ini terlihat dengan adanya hak-hak
khusus yang diberikan kepada lembaga legislatif yang diatur dalam undang- undang. Seperti hak angket dan hak interpelasi.
Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh legislatif kepada eksekutif tentunya akan menghasilkan suatu format relasi antara legislatif dan eksekutif.
Adanya kekuatan check and balances yang dimiliki oleh lembaga legislatif
35
Pendapat Sri Soemartini, lihat Firdaus, Pertanggung jawaban, Presiden dalam Negara Hukum Demokrasi, Bandung : Yrama Widya, 2007, hal. 67
Universitas Sumatera Utara
tentunya akan menuntut eksekutif untuk menjalin dukungan kepada parlemen melalui partai politik. Adanya partai politik tentunya akan memudahkan lembaga
eksekutif untuk mendapatkan dukungan dari parlemen. Dalam hal ini jika Negara menganut sistem multipartai maka dapat dengan melakukan koalisi-koalisi. Selain
itu sistem Presidensial yang menjadikan Presiden Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang artinya dukungan-dukungan legislatif sangatlah mutlak demi
terlaksananya kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
7. Metodologi Penelitian 7.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan metode yang dipakai maka penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif deskriptif. Penelitian ini pada akhirnya berusaha
menggambarkan hubungan antara lembaga legisaltif dan eksekutif pasca reformasi. selain itu penelitian ini juga memberikan gambaran sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
. 7.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mendapatkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan Library Research. Yaitu mengumpulkan data data dari UUD 1945
konstitusi pasca amandemen, buku-buku, literature, dokumen-dokumen. Artikel- artikel, jurnal, majalah, koran dan sumber lainnya yang berhubungan relasi
eksekutif dan legislatif pasca reformasi
7.3 Teknik Analisa Data
Dalam tekhnik ini data-data yang di peroleh akan dikumpulkan untuk memberikan gambaran bagaimana hubungan antara lembaga legislatif dan
eksekutif. Selanjutnya penulis akan menggunakan tekhnik analisa data yang digunakan untuk menjelaskan hal apa saja yang mempengaruhi keberlangsungan
hubungan antara lembaga legislatif dan eksekutif pada proses pemerintahan pasca reformasi .
Universitas Sumatera Utara