5.8.2 Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan sesorang atau kelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang maupun kelompo lain sedemikian rupa
sehingga tingkah laku itu mnjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan relationship dalam arti bahwa ada satu pihak yang memerintah dan ada pihak yang diperintah the rule and
ruled, satu pihak yang memerintah, satu pihak yang mematuhi perintah. Misalnya, seorang presiden membuat undang-undang subjek dari kekuasaan,
tetap disamping itu juga dia harus tunfuk kepada undang-undang objek dari kekuasaan. Namun demikian kekuasaan politik tidaklah mungkin tanpa
penggunaan kekuasaaan machsuitoefening.
34
Kekuasaan itu harus digunakan dan dijalankan. Apabila penggunaan kekuasaan itu berjalan efektif, hal ini dapat
disebut sebagai “ Kontrol” penguasaan pengendalian. Dengan sendirinya untuk menggunakan kekuasaan politik yang ada, harus ada penguasa yaitu pelaku yang
memegang kekuasaan Mactsniddelen agar pengguanaan kekuasaan itu dapat dilakukan dengan baik
Adapun yang dimaksud dalam kekuasaan politik disini adalah seperti apa yang terdapat dalam Trias Politica. Kekuasaan politik
tersebut meliputi: kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
34
Miriam Budiharjo, op cit, hal. 35-37
Universitas Sumatera Utara
5.8.3 Eksekutif
Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan eksekutif. Di negara- negara demokratis badan eksekutif biasanya terdiri dari kepala negara seperti Raja
atau Presiden, beserta Menteri-menterinya. Dalam sisitem Presidensil Menteri- menteri merupakan pembantu Presiden dan langsung dipimpin olehnya, dan
dalam sistem Parlementer para Menteri dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
5.8.4. Legislatif
Legislatif merupakan satu badan yang terdiri wakil yang mewakili kepentingan rakyat yang diwakilinya. Fungsi utama dari legislatif untuk
merumuskan undang-undang serta melakukan fungsi kontroling pengawasan terhadap kebijakan-kebijakn yang dilaksanakan oleh Presiden. Dalam
melaksanakan kedua fungsi badan legislatif diberikan hak interpelasi, angket, petisi dll yang kemudian akan memudahkan badan legislatif untuk mengontrol
eksekutif.
5.8.5. Amandemen Undang-undang Dasar Perubahan Konstitusi