d. Perbaikan dan pengembangan sarana umum
e. Berkembangnya sektor informal
2. Dampak Negatif
a. Berkurangnya lahan pertanian
b. Pencemaran lingkungan
c. Perubahan cara hidup
2.5. Faktor Produksi dalam Pembangunan Ekonomi
2.5.1. Tanah
Tanah sebagai salah satu faktor produksi adalah merupakan pabriknya hasil- hasil pertanian yaitu tempat di mana produksi berjalan dan darimana hasil produksi
itu keluar. Oleh sebab itu tanah sebagai unsur produksi mempunyai kedudukan paling penting dewasa ini, hal ini terbukti bahwa besarnya balas jasa yang diterima oleh
tanah masih lebih besar dibandingkan dengan faktor produksi lainnya. Tanah sebagai unsur produksi biasanya terdiri dari barang ekonomi yang
diberikan oleh alam yang meliputi permukaan tanah, air dan segala yang terkandung berada di dalamnya.
Menurut David Ricardo menunjukkan bahwa tinggi rendahnya sewa tanah adalah disebabkan perbedaan kesuburan tanah, makin subur tanah makin tinggi sewa
tanah. Dengan berkembangnya penduduk maka nilai tanah akan terus naik karena tanah adalah satu-satunya faktor produksi yang tidak dapat dibuat oleh manusia
Mubyarto, 1977.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Modal
Pengertian modal diartikan sebagai tabungan masyarakat yang setiap saat dapat digunakan untuk membeli saham perusahaan atau obligasi pemerintah ataupun
yang dipinjamkan kepada orang lain. Modal dinyatakan nilainya dalam bentuk uang yang merupakan sebagai alat pengukur nilai dari modal tersebut.
Pengertian ekonomi modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru. Karena modal
menghasilkan barang-barang baru atau merupakan alat untuk memupuk pendapatan maka akan menciptakan dorongan dan minat untuk menyisihkan kekayaannya
maupun hasil produksi dengan maksud yang produktif dan tidak untuk maksud keperluan yang konsumtif.
Modal dapat diciptakan untuk menahan diri dalam bentuk konsumsi, dengan tujuan pendapatannya akan dapat lebih besar lagi di masa yang akan datang.
Pengembangan pembangunan ekonomi akan terlaksana bila pembentukan modal berjalan baik. Oleh sebab itu pembangunan yang berhasil akan tetap berusaha
meningkatkan modalnya.
2.5.3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan resources, tepatnya human resources atau sumber daya manusia yang berperan dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Peranan
tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat besar terhadap perkembangan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi, demikian pula pada sektor industri yang banyak berorientasi kepada sektor padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja.
Pengertian tenaga kerja dalam www.nakertrans.go.id adalah: setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat UU Pokok Ketenagakerjaan No.14 Tahun 1969. Dalam hubungan ini maka pembinaan
tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.
Pengertian bekerja menurut indikator ketenagakerjaan adalah: “Jika telah melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh pendapatan atau
keuntungan paling sedikit satu jam secara tidak terputus selama satu minggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja yang tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi”. Menurut BPS 2001 membagi tenaga kerja employed atas 3 tiga macam,
yaitu: a.
Tenaga kerja penuh full employed, adalah tenaga kerja yang mempunyai jumlah jam kerja
≥ 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai dengan uraian tugas.
b. Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran under employed, adalah
tenaga kerja dengan jam kerja 35 jam dalam seminggu. c.
Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja unemployed, adalah tenaga kerja dengan jam kerja
≤ 1 jam per minggu.
Universitas Sumatera Utara
Simanjuntak 1998 menyatakan tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labor force terdiri dari
dan: 1 golongan yang bekerja, 2 golongan yang menganggur atau mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari: 1 golongan bersekolah,
2 golongan yang mengurus rumah tangga, dan 3 golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga kelompok dalam kelompok bukan angkatan kerja sewaktu-waktu
dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu kelompok ini sering juga dinamakan potential labor force.
Menurut Sukirno 2000, golongan penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berumur di antara 15-64 tahun.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja di Indonesia adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang ikut berpartisipasi dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.5.4. Bahan Baku