Bahan Baku Faktor Produksi dalam Pembangunan Ekonomi

Simanjuntak 1998 menyatakan tenaga kerja atau manpower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labor force terdiri dari dan: 1 golongan yang bekerja, 2 golongan yang menganggur atau mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari: 1 golongan bersekolah, 2 golongan yang mengurus rumah tangga, dan 3 golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga kelompok dalam kelompok bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu kelompok ini sering juga dinamakan potential labor force. Menurut Sukirno 2000, golongan penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berumur di antara 15-64 tahun. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja di Indonesia adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang ikut berpartisipasi dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

2.5.4. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan dasar yang dibutuhkan dalam proses pengolahanindustri. Dalam industri pengolahan kayu, bahan baku yang dipakai tentunya adalah kayu. Kayu yang merupakan hasil hutan dari kekayaan alam merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang jadi dengan menggunakan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus maupun kayu yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan yang Universitas Sumatera Utara merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industrI bakar Dumanauw J.F, 1990. Produk paling penting dari pengolahan kayu secara kimia adalah pulp. Kimia kayu dan komponen-komponennya tidak dapat dipisahkan dari strukturnya. Kayu tidak hanya merupakan senyawa kimia, atau jaringan anatomi, atau bahan tetapi merupakan gabungan dari ketiganya. Kesemuanya ini merupakan hasil hubungan yang erat dari komponen-komponen kimia yang membentuk unsur-unsur ultra struktur, yang kemudian bergabung menjadi suatu sistem yang berderajat tinggi yang membentuk dinding sel yang akhirnya membentuk jaringan kayu Fengel. D, 1995 Selama periode prasejarah dan sesudahnya kayu tidak hanya digunakan untuk bahan bangunan tetapi juga semakin penting sebagai bahan mentah kimia untuk pembuatan arang digunakan dalam peleburan besi, getah digunakan untuk mengawetkan dan melapisi lambung kapal, dan kalium digunakan dalam pembuatan gelas dan sebagai bahan pemucat kain dan tekstil kapas. Namun di sisi lain kayu merupakan bahan dasar yang sangat modern. Kubah-kubah kayu yang besar dan perabot rumah yang indah membuktikan kegunaan dan keindahannya. Bahkan dalam bentuk alih seperti kayu lapis, papan partikel dan papan serat, kayu telah menjadi bahan bangunan yang berharga. Disamping itu, kayu merupakan bahan dasar pulp dan kertas, serat, film, aditif dan banyak produk lainnya. Universitas Sumatera Utara Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet: 1. Kelas awet I sangat awet, missal: kayu sonokeling dan jati. 2. Kelas awet II awet, missal: kayu merbau dan mahoni. 3. Kelas awet III kurang awet, missal: kayu karet dan pinus. 4. Kelas awet IV tidak awet, missal: kayu sengon. 5. Kelas V sangat tidak awet.

2.5.5. Kesempatan Kerja Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai kesempatan berusaha atas semua