Pengaruh Investasi, Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Bahan Baku

Tabel 4.1. Produksi Pengolahan Kayu di Kabupaten Serdang Bedagai No Tahun Nilai Produksi Rp 1 2005 9.000.000.000 2 2006 36.750.000.000 3 2007 36.750.000.000 4 2008 36.000.000.000 5 2009 41.538.462.000 6 2010 45.540.000.000 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005 – 2010 Adapun PDRB Sektor Industri Kabupaten Serdang Bedagai juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seperti pada tabel berikut: Tabel 4.2. PDRB Sektor Industri di Kabupaten Serdang Bedagai No Tahun PDRB Sektor Industri Rp 1 2005 1.034.130.000.000 2 2006 1.133.370.000.000 3 2007 1.252.110.000.000 4 2008 1.443.030.000.000 5 2009 1.649.490.000.000 6 2010 1.750.000.000.000 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005 – 2010

4.3. Pengaruh Investasi, Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Bahan Baku

Terhadap Industri Pengolahan Kayu Berdasarkan variabel tersebut di atas maka diperoleh hasil estimasi apakah investasi, jumlah tenaga kerja dan nilai bahan baku berpengaruh terhadap produksi Industri Pengolahan Kayu diuji secara statistik pada α = 5 dengan hasil sebagai berikut: Berdasarkan data yang diperoleh maka diperoleh hasil estimasi seperti pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Hasil Uji Statistik Pengaruh variabel Investasi, Tenaga Kerja dan Bahan Baku terhadap Produksi Industri Pengolahan Kayu Variabel Model Significant p Koefisien Regresi T Konstanta -hitung -20284143307,093 -1,585 .133 Investasi 35.583 4,809 .000 Tenaga Kerja 24083984,509 1,309 .209 Bahan Baku .593 2,981 .009 T -tabel F 1.746 -tabel R 3.24 2 Adj.R.Square = .909 = .923 F -hitung DW = 1.878 = 63.909 = Signifikan pada pengujian α = 5 1.746 = Signifikan pada pengujian α = 10 1.337 Berdasarkan Tabel di atas maka diperoleh hasil uji statistik dengan memasukkan seluruh variabel bebas meliputi: 1 Investasi, 2 Jumlah Tenaga Kerja. dan 3 Nilai Bahan Baku secara serentak dengan hasil berikut: Dari hasil pengolahan data penelitian diperoleh R=0,923 yang memiliki arti bahwa korelasi antara investasi, tenaga kerja dan bahan baku sangat kuat. Sedangkan R-square mempunyai nilai sebesar 0,923 yang berarti bahwa 92,3 perubahan atau variasi dari produksi dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari investasi, tenaga kerja dan bahan baku. Uji Statistik Secara Partial a. Pengaruh Investasi Terhadap Produksi Industri Pengolahan Kayu Koefisien regresi 35,583 pada variabel investasi artinya secara statistik setiap peningkatan investasi Rp.1,- akan meningkatkan produksi industri pengolahan kayu sebesar Rp.35,583 pada saat konstanta ceteris paribus. Universitas Sumatera Utara Variabel Investasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada pengujian α = 5 terhadap produksi industri pengolahan kayu di mana nilai t –stat lebih besar dari t -tabel 3:20 t –stat t –tabel Investasi merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Semakin tinggi investasi maka akan semakin tinggi pula produktifitas industri yang berimbas pada pembangunan daerah. Pemerintah hendaknya gencar menarik investor baik dari luar maupun dalam meningkatkan pertumbuhan industri di daerahnya. Kemudahan perizinan usaha menjadi pendorong minat investor. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam hal perizinan sudah menggunakan sistem perizinan terpadu sehingga memudahkan investor dalam mengurus perizinan usahanya. ; 4,809 1.746. Menurut Stern 2002 iklim usaha atau investasi yang kondusif adalah iklim yang mendorong sesorang melakukan investasi dengan biaya dan resiko serendah mungkin di satu sisi, dan bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang setinggi mungkin. Pengembangan pembangunan ekonomi akan terlaksana bila pembentukan modal berjalan baik. Oleh sebab itu pembangunan yang berhasil akan tetap berusaha meningkatkan modalnya.

b. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Produksi Industri Pengolahan Kayu