Uji Multikolinieritas HASIL PENELITIAN

Dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square sebagai model estimasi maka dibentuk model persamaan regresi berganda faktor-faktor yang mempengaruhi produksi Industri Pengolahan Kayu di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2010. Variabel yang dianggap berpengaruh dalam model regresi ini adalah: 1 Investasi, 2 Jumlah Tenaga Kerja, dan 3 Jumlah Bahan Baku. Untuk menguji apakah ada pelanggaran asumsi klasik dalam kasus ini digunakan alat bantu software statistik meliputi: a Uji Multikolinieritas uji apakah ditemukan korelasi antar variabel independent, b Uji Heteroskedastisitas apakah ditemukan ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, c Uji Normalitas apakah variabel dependent, variabel independent atau keduanya berdistribusi normal atau tidak dan d Uji Autokorelasi apakah ditemukan korelasi antar variabel kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1 sebelumnya Singgih, 2000.

a. Uji Multikolinieritas

Uji deteksi ada atau tidaknya multiko berpedoman pada besaran VIF dan tolerance suatu model regresi di mana: 1 Mempunyai nilai varians inflation factor VIF di sekitar angka 1 2 Mempunyai nilai Tolerance mendekati 1 Singgih, 2000 Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serdang Bedagai, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serdang Bedagai selanjutnya dengan bantuan komputer diperoleh hasil uji multikolinieritas untuk produksi Industri Pengolahan Kayu, diperoleh nilai VIF di atas 1, artinya ada Universitas Sumatera Utara multikolinieritas atau korelasi antar variabel independent. Sedangkan angka Tolerance diperoleh dengan nilai mendekati angka 1. Jika multikolinieritas tetap terjadi di masa yang akan datang maka masalah ini bukanlah masalah serius Gujarati, 1988. b. Uji Heteroskedastisitas apakah ditemukan ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain Uji Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas berpedoman pada titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas Singgih, 2000. Berdasarkan data yang diperoleh dari instansi terkait selanjutnya dengan bantuan komputer diperoleh uji deteksi Heteroskedastisitas yang menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, artinya model regresi tidak menunjukkan terjadinya Heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas apakah variabel dependent, variabel independent atau keduanya berdistribusi normal atau tidak Apabila datanya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Singgih, 2000. Berdasarkan data yang diperoleh dari instansi terkait selanjutnya dengan bantuan komputer diperoleh uji deteksi normalitas menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara d. Uji Autokorelasi apakah ditemukan korelasi antar variabel kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Uji deteksi ada atau tidaknya Autokorelasi berpedoman besaran Durbin-Watson D-W yang dari peroleh atas model regresi, apabila: 1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka D-W diantara -2 sampai +2berarti tidak ada autokorelasi positif. 3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Singgih, 2000 Berdasarkan data yang diperoleh dari instansi terkait selanjutnya dengan bantuan komputer diperoleh uji deteksi Autokorelasi dengan angka D-W antara -2 sampai +2, artinya pada model tidak terdapat autokorelasi.

4.4. Pengaruh Industri Pengolahan Kayu terhadap Pengembangan Wilayah