Hasil produksi pengolahan kayu yang kebanyakan berupa barang setengah jadi menjadikannya tidak signifikan karena pada PDRB Sektor Industri barang yang
dihitung adalah barang jadi. Kemudian daerah lain yang ternyata lebih kuat dalam memproduksi barang jadi membuat produksi pengolahan kayu di Kabupaten
Serdang Bedagai tidak berpengaruh terhadap pengembangan wilayahnya. Hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya pengaruh nilai produksi terhadap
pengembangan wilayah yang seharusnya apabila dilihat dari tingginya nilai produksi, kemungkinan diakibatkan karena alasan tersebut diatas tadi dan juga
kelemahan data yang diambil oleh peneliti yang hanya mengambil data per tahun yang kemudian dipecah menjadi pertriwulan dengan metode Insukrindo. Maka
untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data yang lebih rinci dan akurat seperti data dari Kantor Penanaman Modal Asing.
b. Pengaruh Investasi Terhadap Pengembangan Wilayah
Koefisien regresi 3180,430 pada variabel investasi artinya secara statistik setiap peningkatan investasi Rp.1,- akan berpengaruh terhadap pengembangan wilayah
PDRB Sektor Industri Kabupaten Serdang Bedagai sebesar Rp.3180,430,- pada saat konstanta ceteris paribus .
Variabel Investasi memberikan pengaruh yang positif pada pengujian α = 5
terhadap pengembangan wilayah, di mana t
–stat
lebih besar dari t
-tabel
t
–stat
t
–table
; 2,828 1,740 .
Universitas Sumatera Utara
Investasi sangat penting dalam mengembangkan usaha maupun industri. Semakin tinggi investasi maka semakin tinggi produksi. Oleh karena hal tersebut maka
peran investor sangat penting dalam mengembangkan industri ini. Salah satu cara Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menarik investor adalah dengan
memberikan kemudahan perizinan yaitu dengan metode pelayanan terpadu. Pengurusan yang tidak berbelit-belit dan memakan waktu yang lama akan
mempermudah investor.
Uji Secara Serentak
Berdasarkan Nilai F
–tab
dan F
–hit
diperoleh F
–hit
lebih besar dari F
–tab
F
–hit
F
–tab
Secara serentak variabel bebas meliputi: 1 Hasil Produksi Industri Pengolahan Kayu dan 2 Investasi dapat menjelaskan variasi perubahan yang terjadi
pada variabel PDRB sektor industri sebesar 61,4, hal ini ditunjukkan oleh nilai R- Square sebesar 0,614 sedangkan sisanya 38,6 dipengaruhi oleh faktor lain.
; 13.518 3,59 artinya secara serentak variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap pengembangan wilayah dengan indikator PDRB Sektor Industri Kabupaten
Serdang Bedagai.
Dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square sebagai model estimasi maka dibentuk model persamaan regresi berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi Industri Pengolahan Kayu di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005-2010. Variabel yang dianggap berpengaruh dalam model regresi ini
adalah: 1 Investasi dan 2 Nilai Produksi. Untuk menguji apakah ada pelanggaran asumsi klasik dalam kasus ini digunakan alat bantu software statistik meliputi: a Uji
Universitas Sumatera Utara
Multikolinieritas uji apakah ditemukan korelasi antar variabel independent, b Uji Heteroskedastisitas apakah ditemukan ketidaksamaan varians dari residual dari satu