lokal Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah.
2.7. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan Julius Eben Ezer Ginting 2006 tentang pengaruh Industri Produk Turunan Crude Palm Oil CPO terhadap Pengembangan Wilayah
Propinsi Sumatera Utara menghasilkan beberapa kesimpulan: 1 Industri Pengolahan produk turunan CPO di Propinsi Sumatera Utara ada sebnayak 34 industri dengan
kapasitas terpasang 5.440.000 kgjam dan menggunakan teknologi mesin, 2 Variabel jumlah bahan baku, investasi, kapasitas produksi dan teknologi berpengaruh
signifikan terhadap tingkat produksi produk turunan CPO, namun variabel tenaga kerja tidak emmberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat produksi produk
turunan CPO, 3 Variabel bahan baku berpengaruh signifikan positif namun variabel investasi dan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap kapasitas produksi
industri turunan CPO, 4 Variabel investasi berpengaruh signifikan positif namun variabel produksi produk turunan CPO tidak berpengaruh terhadap Pengembangan
Wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Immanuel 2007 tentang Analisis Peran
Industri Pertenunan terhadap Pengembangan Wilayah di Kota Pematang Siantar, menghasilkan beberapa kesimpulan: 1 Bahwa ternyata hasil uji statistik
menunjukkan bahwa variabel modal investasi, variabel tenaga kerja dan variabel pengalaman berusaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
Universitas Sumatera Utara
pengusaha industri pertenunan di Kota Pematang Siantar, 2 Bahwa Industri Pertenunan di Kota Pematang Siantar berperan dalam peningkatan penyerapan tenaga
kerja, nilai investasi dan mampu menggerakkan kegiatan ekonomi multiplier effect seperti menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan kegiatan
ekonomi lainnya. Penelitian yang dilakukan Bangun 2008 tentang Peranan dan Pengaruh
Industri Tikar Rakyat terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai – Sumatera Utara menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut: 1 Faktor Produksi yang berperan dalam peningkatan produksi adalah modal, sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap peningkatan produksi, 2
Bahwa korelasi antara lama usaha dan tingkat pendidikan dengan pendapatan pengrajin tidak berpengaruh signifikan, sedangkan modal berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan pengrajin, 3 Sumber bahan baku dan meningkatnya pendapatan masyarakat menjadi indikator penting dalam pengembangan wilayah di
Kecamatan Pantai Cermin.
2.8. Kerangka Pemikiran Pada hakikatnya pembangunan industri merupakan bagian dari usaha