Teori tentang Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Dessler 2000 kompensasi mempunyai tiga komponen yaitu: 1.
Pembayaran uang secara langsung direct financial payment dalam bentuk gaji, dan intensif atau bonuskomisi.
2. Pembayaran tidak langsung indirect payment dalam bentuk tunjangan dan
asuransi. 3.
Ganjaran non finansial non financial rewards seperti jam kerja yang luwes dan kantor yang bergengsi.
Besarnya kompensasi yang diterima karyawan mencerminkan jabatan, status, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama
keluarganya. Apabila kompensasi yang diterima karyawan semakin besar, berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang
dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian kepuasan kerja karyawan semakin baik dan hasil kerja pun akan baik.
2.2.2. Teori tentang Kepuasan Kerja 2.2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Dengan adanya kepuasan kerja yang diperoleh para karyawan diharapkan pencapaian tujuan organisasi akan lebih baik bahkan organisasi mempunyai prestise
dimata publik. pengertian kepuasan kerja menurut Wood, Wallace dan Zeffane 2001 menyatakan bahwa ”Job satisfaction is the degree to which individuals feel
positively about their jobs. As a concept, job satisfaction also indicates the degree to which the expectations in someone’s psychological contract are fulfilled”.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan kerja menurut Kinicky dan Robert 2006 adalah kecenderungan emosi terhadap pekerjaan. Kecenderungan emosi ini dikemukakan Newstorm 2007
sebagai emosi suka atau tidak suka terhadap pekerjaan. Robbins dan Timothy 2008 berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan
seseorang yang merupakan hasil evaluasi karakteristik-karakteristiknya. Pendapat ini sejalan dengan McShane dan Glinow 2008 yang mengatakan bahwa kepuasan kerja
adalah hasil penilaian seseorang terhadap pekerjaan. Meskipun demikian menurut McShane dan Glinow 2008 penilaian tersebut juga diberikan kepada konteks
pekerjaan sesuai dengan persepsinya terhadap karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja dan pengalaman emosi di dalamnya. Menurut McShane dan Glinow 2008
seseorang tetap dapat menyukai teman kerjanya meskipun kurang puas pekerjaannya. Kepuasan kerja sebagai sikap terhadap pekerjaan dikemukakan oleh
Greenberg dan Baron 2008, sedangkan Gibson, Ivancevich dan Donnelly 2000 menyatakan bahwa ”Kepuasan kerja merupakan sikap yang dimiliki pegawai tentang
pekerjaan mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi pegawai tentang pekerjaan”. Kemudian Menurut Gibson 2000 menyatakan bahwa kepuasan kerja
adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Sikap tersebut berasal dan persepsi mereka mengenai pekerjaannya dan hal itu tergantung pada tingkat outcome instrinsik
maupun ekstrinsik dan bagaimana pekerja memandang outcome tersebut. Kepuasan kerja akan mencerminkan perasaan mereka terhadap pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pendekatan ditemukan dari hasil eksplorasi teori kepuasan kerja. Pendekatan pertama berorientasi individu, menekankan pengkondisian lingkungan,
dan pemberian reward untuk membangun kinerja personal di dalam organisasi. Pendekatan kedua menekankan pentingnya hubungan antar pribadi dan supervisi di
dalam organisasi. Sejalan dengan ini maka organisasi membangun sistem permberian reward untuk mempengaruhi kepuasan dalam kelompok kerja. Pendekatan yang
ketiga berorientasi pada pekerjaan dan pertumbuhan individu di dalam pekerjaan. Variasi tugas dan otonomi serta peluang untuk mengembangkan diri digunakan
sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja. Sejalan dengan pendekatan-pendekatan ini diidentifikasi berbagai teori kepuasan kerja. Beberapa di
antaranya adalah teori pemenuhan kebutuhan need fulfilment, teori kesesuaian harapan discrepancy, teori kesesuaian nilai kerja value attaintment, teori
keseimbangan equity, teori disposisi pribadi dispositionalgenetic.