kerja, persepsi imbalan, persepsi supervisi dengan kinerja dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Warsidi 2004 mengenai ”Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Kajian Terhadap Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Indragiri
Hulu Propinsi Riau”. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan metode survey serta teknik komunikasi tidak langsung menggunakan angket dengan alat
analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru; demikian juga kepuasan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Teori tentang Kompensasi
2.2.1.1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan dengan kompensasi yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi
yang lebih besar dari para karyawan. Jadi, nilai prestasi karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikaitkan
bahwa kompensasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Beberapa pendapat menyatakan mengenai definisi kompensasi yaitu.
Menurut Mondy Noe 2005, kompensasi adalah keseluruhan dari semua hadiah yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Hal
Universitas Sumatera Utara
senada juga dikemukakan oleh Mondy 2008: Compensation refers to every type of reward that individuals receive in return for their labor.
Menurut Hasibuan 2007 terdapat beberapa pengertian kompensasi yaitu: 1.
Menurut William B. Werther dan Keith Davis, kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik
upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia. 2.
Menurut Andrew F. Sikula, kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen.
Pernyataan-pemyataan di atas memberi pengertlan bahwa kompensasi merupakan penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai
imbalan karena karyawan tersebut terah memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan waktu demi kemauan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila
kompensasi diberikan secara tepat dan adil maka para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan
2.2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus supaya prinsip pengupahan adil dan layak lebih baik
dan kepuasan kerja sama tercapai. Menurut beberapa pendapat para ahli menyatakan bahwa dalam pemberian kompensasi pada karyawan ada beberapa faktor yang harus
dipenuhi yaitu sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pendapat Martoyo 2008 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompensasi antara lain:
a. Kebenaran dan Keadilan. Hal ini mengandung pengertian bahwa pemberian
kompensasi kepada masing-masing karyawan atau kelompok karyawan harus sesuai dengn kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa yang telah ditunjukkan
kepada organisasi. Dengan demikian karyawan merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasanya kepada organisasi sesuai dengan pandangannya.
b. Dana Organisasi. Kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan kompensasi
baik berupa finansial maupun non finansial amat tergantung kepada dana yang terhimpun untuk keperluan tersebut. Terhimpunnya dana tersebut tentunya juga
sebagai akibat prestasi-prestasi kerja yang telah ditunjukkan oleh karyawan- karyawannya.
c. Serikat Karyawan. Para karyawan telah tergabung dalam suatu Serikat Karyawan
dapat pula mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi dalam organisasi.
d. Produktivitas Kerja. Produktivitas kerja karyawan merupakan faktor yang
mempengaruhi penilaian atas prestasi kerja karyawan. Sedangkan prestasi kerja karyawan merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi.
e. Biaya Hidup. Penyesuaian besarnya kompensasi, terutama yang berupa upahgaji,
dengan biaya hidup karyawan beserta keluarganya sehari-hari harus mendapatkan perhatian pimpinan organisasiperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
f. Pemerintah. Fungsi pemerintah untuk melindungi warganya dari tindak
sewenang-wenang majikanpimpinan organisasi ataupun perusahaan dalam memberi balas jasa karyawan.
Sistem pemberian kompensasai oleh organisasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan setiap
organisasi untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawannya. Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut antara lain.
a. Produktivitas
Organisasi apapun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan non-material. Untuk
itu maka organisasi harus mempertimbangkan produktivitas karyawannya dalam kontribusinya terhadap keuntungan organisasi tersebut. Dari itu organisasi tidak
akan membayar atau memberikan kompensasi melebihi kontribusi karyawan kepada organisasi melalui produktivitas mereka.
b. Kemampuan untuk membayar
Pemberian kompensasi akan tergantung kepada kemampuan organisasi itu untuk membayar. Organisasi apapun tidak akan membayar karyawannya sebagai
kompensasi melebihi kemampuannya, sebab kalau tidak organisasi tersebut akan gulung tikar.
c. Kesediaan untuk membayar
Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap kebijakan pemberian kompensasi kepada karyawannya, banyak organisasi yang mampu
Universitas Sumatera Utara
memberikan kompensasi yang tinggi, tetapi belum tentu mereka mau atau bersedia untuk memberikan kompensasi yang memadai.
d. Suplai dan permintaan tenaga kerja
Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang kemampuannya sangat
banyak terdapat di pasaran kerja, meraka akan diberikan kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang kemampuannya langka di pasaran kerja.
e. Organisasi karyawan
Dengan adanya organisasi-organisasi karyawan akan mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi. Organisasi karyawan ini biasanya
memperjuangkan para anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang sepadan. Apabila ada organisasi yang memberikan kompensasi yang tidak sepadan, maka
organisasi karyawan ini akan menuntut. f.
Berbagai peraturan dan perundang-undangan Dengan semakin baiknya sistem pemerintahan, maka semakin baik pula
sistem perundang-undangan, termasuk di bidang perburuhan karyawan. Berbagai peraturan dan undang-undang ini jelas akan mempengaruhi sistem
pemberian kompensasi karyawan oleh setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta.
Dapat tidaknya suatu kompensasi diterapkan tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Berarti dalam mencari dan menetapkan suatu sistem
kompensasi, faktor-faktor tersebut tidak bisa tidak harus diperhitungkan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3. Tujuan Pemberian Kompensasi