2.1.7 Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. Keputusan konsumen sangat dipengaruhi
oleh faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Kotler, 2005:183. Menurut Kotler 2001:192 Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup
menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar juga dapat mentargetkan produk berdasarkan gaya hidup konsumen.
1. Aktivitas Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu
kegiatan kerja yang dilaksanakan orang di setiap bagian dalam perusahaan.
2. Minat Minat adalah kesukaan terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan
lainnya dan mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika orang tersebut bebas memilih. Ketika seseorang
menilai bahwa sesuatu itu bermanfaat, maka ia akan berminat dan hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.
3. Opini Opini adalah sesuatu yang dipandang benar walaupun tanpa kepastian
obyektif atau pun subyektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Minat Berkunjung Kembali
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:744, Minat diartikan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan yang kuat. Minat
seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang terhadap sesuatu. Berkunjung diartikan pergi atau datang
untuk melihat sesuatu KBBI, 2005:614. Minat konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat
memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.
Adapun tiga hal yang harus dikembangkan agar suatu tempat menjadi menarik untuk dikunjungi Yoeti, 1996:178, yaitu :
1. Adanya something to see , yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat. 2. Adanya something to buy , yaitu adanya sesuatu yang menarik dan
khas untuk dibeli. 3. Adanya something to do , yaitu adanya sesuatu aktivitas yang dapat
dilakukan di tempat itu. Minat berkunjung kembali adalah perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang Tjiptono,
2005:231. Menurut Kapferer dan Laurent Tjiptono, 2005:231, perilaku pembelian kembali bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan , yakni loyalitas
dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek brand sensivity yang didefenisikan sebagai sejauh mana merek memainkan peran kunci dalam
Universitas Sumatera Utara
pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan merek dan tingkat keterlibatan
konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen
cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian kembali dalam situasi sensitivitas
merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tidak menganggap nama merek itu
penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk.
2.2 Penelitian Terdahulu
Muhammad Zen 2008 dengan judul “Analisis Pengaruh Harga dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang
Adi,” menyimpulkan bahwa: 1. Harga dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi. 2. 82 variabel dependent minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi
Bang Adi Y dipengaruhi oleh variabel Harga price X
1
dan Lokasi place X
2
, sedangkan sisanya 18 100 - 82 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan, seperti konsumen yang kebetulan melintas
didepan Warung Kopi Bang Adi ataupun konsumen yang dibawa oleh temannya untuk makan dan minum di Warung Kopi Bang Adi.
Universitas Sumatera Utara