Metode Analisis Deskriptif Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Jika r alpha ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel. Jika r alpha r tabel maka pertanyaan tidak reliabel. Reliabilitas mengarah pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang dilakukan mengumpukan dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi Sugiyono, 2004:142.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak biasa dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang ahrus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2- tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang Lufti, 2011:107. b. Uji Heteroskedastisitas Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadapa variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang Lufti, 2011:119 c. Uji Multikolinearitas Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2011:137, di mana: Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent yang terdiri atas harga X 1 , lokasi X 2 , promosi X 3 , dan gaya hidup X 4 terhadap minat berkunjung kembali pada Coffee Universitas Sumatera Utara Cangkir Y. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 18.00 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Minat berkunjung kembali a = Konstanta b 1 = Koefisisen regresi harga X 1 = Harga b 2 = Koefisien regresi lokasi X 2 = Lokasi b 3 = Koefisien regresi promosi X 3 = Promosi b 4 = Koefisien regresi gaya hidup X 4 = Gaya Hidup e = Standar Error Dalam analisis regresi ada 3 tiga jenis kriteria ketepatan yaitu : 1. Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai-nilai variabel dependen. Kriteria pengujian hipotesis : H o : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, Universitas Sumatera Utara promosi, dan gaya hidup terhadap variabel terikat Y yaitu minat berkunjung kembali. H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap variabel terikat Y yaitu minat berkunjung kembali. Krtiteria pengambilan keputusan adalah : H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 H o ditolak, jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5 2. Uji Signifikan Simultan Uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu minat berkunjung kembali. Bentuk pengujian: H o : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali yaitu variabel terikat Y. H 1 : salah satu koefisien regresi ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup terhadap minat berkunjung kembali yaitu variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan adalah: H o diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5 H o ditolak, jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antar nol sampai dengan satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup adalah besar tehadap variabel terikat Y yaitu minat berkunjung kembali . Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 yaitu harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu minat berkunjung kembali semakin kecil. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Coffee Cangkir

Dalam menjalankan usaha atau bisnis diperlukan kerja keras agar mencapai kesuksesan dan tetap terus maju dan berkembang. Usaha kuliner atau yang sering disebut Cafe merupakan salah satu usaha yang berhasil yang banyak ditemukan di Indonesia khususnya kota Medan, dimana telah berjalan selama bertahun-tahun dan memiliki cita rasa masakan yang bervariasi. Usaha kuliner atau cafe dapat bertahan dan berkembang seperti sekarang tentu saja berkat kerja keras pemilik dan para karyawannya. Coffee Cangkir merupakan usaha kuliner yang bergerak di bidang penyediaan pelayanan berbagai jenis makanan dan minuman. Coffee Cangkir memulai bisnis kulinernya di Medan pada tanggal 18 Februari 2011, pemilik Coffee Cangkir bernama Teuku Zainal. Pemilik dari Coffee Cangkir ini melihat adanya peluang untuk mendirikan usaha karena adanya tempat yang berada di lokasi yang strategis, sehingga Teuku Zainal berniat mendirikan Coffee Cangkir dimana awal usaha ini karyawan-karyawannya dibawa langsung dari Bandung. Nama Coffee Cangkir dibuat Teuku Zainal dari perpaduan kata internasional dan nasional sehingga ada kesan yang unik dan berbeda dari nama cafe–cafe lain. Coffee Cangkir ini bermula dari coba-coba dan serba cepat didirikan sampai akhirnya kini berhasil memikat hati para pelanggannya dan membuka cabang baru di Jl. D.I. Panjaitan. Awalnya Coffee Universitas Sumatera Utara