BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teroritis
2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Menurut Kotler 2007:7, pemasaran adalah
proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Ma’ruf 2005:1 Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan
memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial. Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola yang
tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi
dan karenanya disebut seni. Dalam prakteknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. Pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam
perdagangan eceran juga dijalankan dengan kedua cara itu. Pemasaran merupakan melakukan kegiatan pertukaran dengan tujuan
untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap orang. Penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, mempromosikan
produk kepada mereka, memajang dan mengantarkan produk serta menetapkan harga produk.
Universitas Sumatera Utara
Kotler dalam Tjiptono 2005:16 mengatakan, jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
ada pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. Walaupun demikian, produk jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Maksudnya, ada produk jasa murni seperti child care, konsultasi psikologi dan konsultasi manajemen, namun
ada jasa yang membutukan produk fisik sebagai persyaratan utama misalnya kapal pesiar untuk angkutan laut, pesawat untuk jasa penerbangan dan makanan di
restoran. Secara garis besar karakteristik pemasaran jasa terdiri atas Tjiptono, 2005:18 :
1. Intangibility tidak berwujud Jasa berbeda dengan barang, karena barang merupakan suatu objek, alat atau
benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance atau usaha.
2. Inseparability tidak terpisahkan Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi, sedangkan jasa
umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. VariabilityHeterogenety keanekaragaman Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standarddized output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.
Universitas Sumatera Utara
4. Perishability tidak tahan lama Maksud dari pernyataan ini adalah jasa tidak dapat disimpan dan dimasukkan
ke dalam gudang atau dijadikan persediaan. Contohnya: makanan yang telah dimasak pada restoran.
5. Lack Of Ownership Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya.
2.1.2 Bauran Pemasaran Marketing Mix