2. Model Agenda Setting
Agenda setting yakni menghubungkan konsep yang spesifikasi dengan hubungan yang positif antara mengutamakan berita dan
menganggap penting atas topik berita khalayak. Pertimbangan opini publik biasanya fokus kepada pembagian opini yang pro dan kontra setelah isu
muncul dan sampai ke publik
21
. Hipotesis agenda setting berasumsi bahwa agenda media
dinyatakan menilai penting atau isu-isu yang menonjol diantara khalayak. Seperti yang biasa dinyatakan, hipotesis tidak menspesifikasikan ukuran
yang tepat atas penonjolan isu tersebut dan hal tersebut bervariasi dalam penelitian saat ini yang memilik konsep bermacam-macam
22
. Penelitian ini memiliki dua tujuan yang luas. Pertama
menyampaikan pemeriksaan dari fungsi agenda-setting media massa termasuk tingkatan informasi khalayak yang beragam. Kedua yakni untuk
menyampaikan bagaimana khalayak mendapatkan informasi yang mana mereka menerimanya dari media. Antara tujuan-tujuan tersebut
mempengaruhi tentang isu-isu ekonomi
23
. Isu-isu tersebut secara konspetual sebagai penyertaan informasi
pada tiga tahap yang jelas, pertama: menyertakan masalah yang umum.
21
E. David Protess and Maxwell McCombs, Agenda Seting: Readings on media, public opinion, and policymaking, Lawrence Erlbaum Associates: New Jersey, 1991, p.2.
22
Jack McLeod, Lee B. Becker, and James E. Byrnes, e. David L. Protess and Maxwell McCombs, Another Look at the agenda-setting function of the press, Agenda Seting: Readings on
media, public opinion, and policymaking, Lawrence Erlbaum Associates: New Jersey, 1991, p.47.
23
Marc Benton and P. Jean Frazier, e. David L. Protess and Maxwell McCombs, The Agenda-
Setting Function of the Mass Media at Three Levels of “Information Holding”, Agenda Seting: Readings on media, public opinion, and policymaking, Lawrence Erlbaum Associates:
New Jersey, 1991, p.61.
Maslaah umum tersebut meliputi isu-isu seperti ekonomi, sistem politik, kritikan pemerintah, dan populasi yang berlebih merupakan masuk
kedalam tahap pertama ini. Masuk pada tahap kedua: terdiri atas isu-isu yang pokok, termasuk masalah, penyebab, dan mengemukakan solusi.
Ketiga: berisi informasi yang spesifik mengenai isu-isu yang pokok, termasuk pemikiran yang pro dan kontra tentang mengemukakan solusi
dan hubungan personal atau kelompok untuk mengemukakan solusi itu
24
. Model agenda-setting ini dioperasionalisasikan dengan berbagai
cara. Model yang dimaksud ialah sebagai berikut
25
:
Gambar 2.1
Sifat-sifat stimulus menunjukkan karakteristik issues, termasuk jarak isues apakah issue itu langsung atau tidak langsung dialami oleh
individu, lama terpaan apakah issues itu muncul atau mulai pudar, kedekatan geografis apakah issues itu bertingkat lokal atau nasional, dan
sumber apakah disajikan pada media yang kredibel atau media yang tidak kredibel. Sifat-sifat khalayak menunjukkan variabel-variabel psikososial,
24
Marc Benton and P. Jean Frazier, e. David L. Protess and Maxwell McCombs, The Agenda-
Setting Function of the Mass Media at Three Levels of “Information Holding”, Agenda Seting: Readings on media, public opinion, and policymaking, Lawrence Erlbaum Associates:
New Jersey, 1991, p.61.
25
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. Ke-14, h. 69.