Populasi, Sampel dan Unit Analisis

memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian 11 . Peneliti juga menggunakan teknik sampling purposive, teknik ini mencakup orang-orang yang di seleksi karena kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian ini 12 . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 88 orang. Pengambilan jumlah sampel didasarkan atas perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan sampel terhadap populasi sebesar 90 atau taraf kesalahan 10. Rumus perhitungan besaran sampel 13 . Keterangan: n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi e : Batas toleransi kesalahan error tolerence dalam penelitian ini sebesar 0,1. Sehingga, perhitungan pengambilan sampel sebagai berikut: n = 88,47 dibulatkan menjadi 88 Maka, Jumlah Sampel pada penelitian ini ialah sebanyak 88 Orang. 11 Burhan Bungin, Metodologi penelitian kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu social lainnya. h. 109. 12 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009, Cet. Ke-4, h. 156. 13 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Cet. Ke-4, h. 162. Kemudian, untuk mengukur banyaknya sampel tiap fakultas, peneliti juga membaginya menggunakan rumus: Keterangan: ni = jumlah sampel tiap fakultas n = jumlah seluruh sampel pada penelitian N = jumlah seluruh populasi nx = jumlah anggota tiap fakultas Sampel FITK Maka, Jumlah Sampel FITK sebanyak 7 Orang. Sampel FDI Maka, Jumlah Sampel FDI sebanyak 7 Orang. Sampel FSH Maka, Jumlah Sampel FSH sebanyak 10 Orang. Sampel FAH Maka, Jumlah Sampel FAH sebanyak 9 Orang. Sampel FU Maka, Jumlah Sampel FU sebanyak 8 Orang. Sampel FIDIKOM Maka, Jumlah Sampel FIDIKOM sebanyak 9 Orang. Sampel FEB Maka, Jumlah Sampel FEB sebanyak 9 Orang. Sampel FST Maka, Jumlah Sampel FST sebanyak 8 Orang. Sampel FISIP Maka, Jumlah Sampel FISIP sebanyak 7 Orang. Sampel FPsi Maka, Jumlah Sampel FPsi sebanyak 7 Orang. Sampel FKIK Maka, Jumlah Sampel FKIK sebanyak 7 Orang. Tabel 3.2 Gambaran Sampel Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015 No. Fakultas Jumlah Jumlah Sampel 1. FITK 64 Orang 7 FDI 60 Orang 7 3. FSH 91 Orang 10 4. FAH 76 Orang 9 5. FU 71 Orang 8 6. FIDIKOM 80 Orang 9 7. FEB 82 Orang 9 8. FST 62 Orang 8 9. FISIP 57 Orang 7 10. FPsi 60 Orang 7 11. FKIK 65 Orang 7 Jumlah 768 Orang 88 Orang Jadi, dari pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari FITK sebanyak tujuh orang, FDI sebanyak tujuh orang, Sepuluh orang berasal dari FSH, FAH mendapatkan sampel sebanyak Sembilan orang, tujuh orang dari FU, FIDIKOM mendapatkan sebanyak Sembilan orang, FEB Sembilan orang, delapan orang berasal dari FST, FISIP, FPsi dan FKIK sebanyak tujuh orang.

I. Oprasionalisasi Konsep

Konsep ialah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama 14 . Menjelaskan konsep dan definisi operasionalisasi penelitian merupakan sebuah hal yang wajib. Karena ini merupakan sebuah kerangka acuan peneliti dalam mendisain sebuah instrument penelitian. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua dari variabel bebas dan satu dari variable terikat. Variabel bebas dari penelitian ini yaitu Pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV terdapat dua unsur yaitu Agenda Publik dan Agenda Kebijakan. Sedangkan untuk variabel terikatnya yaitu Citra KPK. 14 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. Ke- 5, h. 57. Tabel 3.3 Operasionalisasi Konsep Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala genda Pu bl ik Individual Issue salience penonjolan pribadi Penonjolan Pemberitaan Penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Ordinal Familiarity Keakraban Mengukur keakraban Objek terhadap pemberitaan Bambang Widjojanto di Metro TV dalam sehari Favorability Kesenangan Tayangan pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV bersifat informatif Tayangan pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV bersifat aktual Tayangan pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto di Metro TV bersifat akurat A genda K ebi jaka n Supported Dukungan Mendukung Bambang Widjojanto Mendukung KPK Mendukung Polri Likelihood of Action Kesamaan kegiatan Pernah mengikuti kegiatan yang membela Bambang Widjojanto Aktif dalam organisasi anti- korupsi Freedom of Actiom Kebebasan bertindak Kepercayaan terhadap Bambang Widjojanto Kepercayaan terhadap KPK Kepercayaan terhadap Polri C it ra KP K Persepsi Mengikuti Pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Ordinal Mengamati Pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto Mengamati kasus KPK dan Polri Kognisi Kepercayaan terhadap KPK Mendapatkan Informasi yang cukup mengenai Pemberitaan Penangkapan bambang Widjojanto Motif Pernah mengikuti kegiatan yang membela Bambang Widjojanto Aktif dalam organisasi anti- korupsi Sikap Mendukung Bambang Widjojanto Mendukung Terhadap KPK Mendukung Terhadap Polri

J. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, kualitas pengumpulan data merupakan unsur yang penting karena berkaitan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. 15 Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data primer melalui: 1. Angket atau Kuesioner Angket atau Kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data dilakukan melalui pembuatan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dijawab responden 16 . 2. Dokumentasi Cara ini merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari catatan data yang telah tersedia atau telah dibuat oleh pihak lain 17 . Serta mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan penelitian ini. 15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2014, Cet. Ke-20, h. 137. 16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2014, Cet. Ke-20, h. 142. 17 Hamid, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press, 2010, cet. ke-3, h. 140. 3. Wawancara Wawancara ini ialah proses mendapatkan data penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung atau tatap muka antara peneliti atau pewawancara dengan responden 18 . Sedangkan untuk Data Sekunder yang dipeoleh peneliti pada penelitian ini melalui studi literature yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sumber- sumber literature dapat berupa buku, makalah ilmiah, jurnal, internet, maupun penelitian-penelitian yang telah dipublikasikan melalui jurnal-jurnal penelitian ilmiah. Data tersebut kemudian dikumpulkan dan dikaitkan dengan topik penelitian sehingga dapat menjelaskan konsep dan ide peneliti.

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses untuk menyederhanakan suatu data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah untuk digambarkan atau diinterpretasikan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk dapat mengukur pengaruh dari unsur – unsur pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto terhadap citra KPK yang dilakukan pada Mahasiswa Aktivis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam mengukur data yang akan diambil dari responden peneliti menggunakan skala pengukuran likert. Berikut pengukuran dengan skala likert dalam penelitian ini: 18 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. Ke- 5, h. 126. Tabel 3 .4 Bentuk Pengskalaan No. Alternatif Jawaban Positif Negatif 1 Sangat Setuju 5 1 2 Setuju 4 2 3 Ragu – Ragu 3 3 4 Tidak Setuju 2 4 5 Sangat Tidak Setuju 1 5

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen, variable independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal 19 . Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah 20 : 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. 19 Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat” Skripsi S1fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 45. 20 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004, h. 24. 2 Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpengaruhi, berati variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik 21 .

2. Uji Koefisien Korelasi

Penggunaan uji koefisien korelasi juga disebabkan karena penggunaan variabel bebas dalam penelitian ini yeng lebih dari satu dalam mempengaruhi variabel terikat. Sehubungan dengan penggunaan uji regresi linear multiple maka dalam penelitian ini juga dibutuhkan untuk pengujian koefisien korelasi, hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kadar atau derajat hubungan untuk penggunaan variabel bebas yang lebih dari satu. Untuk rumus dari uji koefisien korelasi terdapat dua macam yaitu: 22 21 Nasrullah, “Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pem biayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat” h. 46. 22 Yusri, Statistika Sosial: Aplikasi dan Interpretasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, cet ke-1, h. 265.