DEMA Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan FITK

2. DEMA Fakultas Adab dan Humaniora FAH

9 Pada periode 2014-2015 ini, DEMA FAH diketuai oleh Agus Nawawi dengan mengepalai sebanyak 72 orang anggotanya 10 . Sebelumya, fakultas ini bernama Fakultas Adab. Berawal dari berdirinya Akademi Dinas Ilmu Agama ADIA pada tanggal 1 Juni 1957. Program studi Bahasa Arab pada ADIA merupakan benih dari Fakultas Adab. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan keputusan Presiden RI No, 11 Tahun 1960, tanggal 24 Agustus 1960 2 rabi’ul Awal 1380 H ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta digabungkan dalam satu wadah Isntitut Agama Islam Negeri IAIN. ADIA di Jakarta mengelola Fakultas Tarbiyah yang merupakan pengembangan dari Program Studi Pendidikan Islam dan Fakultas Adab yang merupakan pengembangan dari program studi Bahasa Arab, sementara PTAIN Yogyakarta mengelola Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Syari’ah. Pada tahun 1963, berdasarkan surat keputusan Menteri Agama No. 5 Tahun 1963, Fakultas Adab dinyatakan memiliki empat program studi: Sastra Arab, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa Urdu, dan Bahasa Persia. Namun, dua jurusan terakhir tidak dapat direalisasikan karena menghadapi berbagai kendala, baik akademis, sumber daya manusia, maupun minat mahasiswa. Pada tahun 1999, dibuka jurusan baru yaitu program studi Terjemah berdasarkan KS Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No. 9 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011- 2012, Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Univeristas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 102-103. 10 Wawancara Pribadi dengan Ibnu, Senior DEMA FAH. Ciputat, 25 februari 2015. E481999. Pembukaan Program Studi Terjemah diikuti dengan pembukaan beberapa program studi lainnya, yaitu Program Studi Ilmu Perpustakaan IP, dan pada tahun berikutnya 2000 dibuka Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris BSI. Pada tahun akademik 20052006, Program Studi Sejaran dan Peradaban Islam membuka dua konsentrasi, yaitu SPI Kawasan Timur Tengah dan SPI Kawasan Asia Tenggara. Saat ini, Program Studi Bahasa dan Sastra Arab mengembangkan konsentrasi Sastra Arab dan Linguistik Arab. Sedangkan program studi Bahasa dan Sastra Inggris membuka konsentrasi Penerjemahan inggris-indonesia, sastra inggris dan linguistic bahasa inggris. a. Visi dan Misi Visi Fakultas ini adalah menjadi fakultas riset kelas dunia yang terkemuka dalam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek ke-Islaman, keilmuan, kemanusiaan, dan ke-Indonesiaan sehingga melahirkan manusia yang unggul, baik secara intelektual maupun moral. Misi fakultas ini adalah: a Menyelenggarakan pendidikan, riset, dan publikasi di bidang ilmu humaniora yang berkualitas dunia yang dpat meningkatkan kemajuan masyarkat dan peradaban dengan mengintegrasikan teori dan metodologi keilmuan dengan Islam, kemanusiaan dan keindonesiaan. b Menyelenggarakan pengelolaan fakultas mandiri dan tata kelola yang amanah good faculty governance. c Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan dan kependidikan atas dasar kualitas dan kuantitas kerja secara adil.

3. DEMA Fakultas Ushuluddin FU

11 DEMA FU ini sendiri pada periode 2015 dipimpin oleh Tanwirun dengan membawahi sebanyak 71 anggota 12 . Cikal bakal Fakultas ini di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermula dari Jurusan Da’wah wal Irsyad yang berdiri pada tahun 1959 pada masa ADIA. Pada saat penggabungan ADIA Jakarta dan PTAIN Yogyakarta menjadi IAIN Al- Jami’ah dan dimasukkan ke dalam Fakultas Tarbiyah. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena pada tahun 1961, dalam rangka melengkapi fakultas-fakultas yang ada di IAIN Cabang Jakarta, diputuskan untuk membuka Fakultas Ushuluddin. Pelaksanaan awalnya dengan membuka kelas baru pada tahun akademik 1962.

a. Visi dan Misi

Visi fakultas ini ialah menjadikan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sebagai salah satu fakultas yang terkemuka dalam pengembangan dan pengintegrasian ilmu-ilmu dasar keislaman dan ilmu-ilmu sosial yang berdimensi etis, keindonesiaan dan kemanusiaan. Sedangkan misi fakultas ini adalah: a Melaksanakan pengajakaran, pendidikan dan pengembangan ilmu-ilmu dasar dan sosial islam, baik yang bersifat teoritik maupun aplikatif. b Memelihara tradisi keilmuan dan intelektual yang sudah baik dan sekaligus mendorong penemuan teori-teori baru. c Memotivasi mahasiswa agar bersikap etis, berpikir rasional, analitis-kritis, dan berorientasi pada pemecahan masalah, serta berpandangan jauh ke depan. 11 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011- 2012, Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Univeristas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 124-125. 12 Wawancara Pribadi dengan Tanwirun, Ketua DEMA FU. Ciputat, 24 februari 2015. d Melaksanakan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu dasar sosial islam. e Melakukan kerjasama dengan lemaga intrauniversitas dan eksrauniversitas untuk memberi wawasan dan kesempatan yang lebih luas kepada sivitas akademika untuk aktualisasi diri. f Melaksanakan kegiatan ektrakulikuler yang mendukung dan menumbuhsuburkan minat dan bakat mahasiswa. g Memelihara dan meningkatakan fasilitas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. h Melakukan manajemen modern yang berbasis pada akuntabilitas, transparansi, efesiensi, dan efektifitas.

4. DEMA Fakultas Syariah dan Hukum FSH

13 Gagasan untuk mendirikan fakultas syariah ini sebenarnya berawal pada tahun 1966. Ketika itu, IAIN Syarif Hidayatullah telah mengelola Fakultas Syariah di Serang, Jawa Barat. Untuk itu dilakukan persiapan-persiapan sehingga dibentuklah suatu tim yang dipimpin langsung oleh rector pada saat itu, Prof. Drs. H. Soenardjo. Karena sarana dan prasarananya belum siap dan belum memadai, maka Fakultas Syariah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai tahun ajaran 1968. Untuk tahap awal pimpinan fakultas dirangkap oleh rector dan pelaksana 13 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011- 2012, Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Univeristas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 138-139.