Konsep Berita Haris Sumaridian mengutip George Fix Mott dalam New Survey of

b Aktualitas Waktu; penyiaran suatu peristiwa biasanya memakan waktu dan tempat yang utama dalam pemberitaan. c Aktualitas Masalah; dilihat dari kemunculan, pengaruh, dan masalah-masalah lama yang selalu aktual. Seperti, kasus korupsi dan pemerkosaan. e. Kedekatan proximity; berita bisa menimbulkan kedekatan, baik dari segi lokasi dimana berita tersebut diberitakan atau segi psikologis pembaca atau khalayak. f. Informasi information; berita itu ialah informasi. g. Konflik conflict; berita bisa mengemukakan konflik atau segala sesuatu yang mengandung undur atau sesuatu yang bertentangan. h. Orang Penting prominence; berita itu ialah mengenai seseorang yang penting seperti public figure. i. Ketertarikan Manusiawi human interest; berita ini bisa menyentuh hati khalayak. j. Kejutan surprising; berita bisa menimbulkan kejutan. Seperti, sesuatu diluar dugaan atau perhitungan. k. Seks sex; segala hal yang berkaitan dengan perempuan pasti dapat menimbulkan sebuah berita.

C. Citra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI online.com, citra

berarti rupa, gambar, gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk. Menurut bahasa sastra, citra merupakan kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yamg khas dalam karya prosa dan puisi 10 . Citra ialah suatu pemikiran mengenai sebuah realitas dan tidak harus selalu sama dengan realitas yang ada. Citra dibentuk berdasarkan apa yang diterima oleh khalayak 11 . Sedangkan Reynolds dikutip dalam The Journal Of Tourism Studies, mendefinisikan citra sebagai the development of a mental construct based upon a few impressions choosen from a flood information. Dengan kata lain, Reynolds berpendapat bahwa citra itu ialah pengembangan gagasan mental yang dipengaruhi oleh informasi yang ada 12 . Sedangkan menurut Bill Canton dalam Soemirat dan Ardianto, Citra ialah the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a concioussly created impression of an object, person or organization 13 . Jadi, secara umum citra dapat diartikan sebagai gambaran apa yang ada di pikiran seseorang mengenai suatu hal, hal yang dimaksud di sini bisa berupa personal, kelompok atau bahkan sebuah perusahaan. 10 Kamus Besar Bahasa Indonesia, http:kbbi.web.idcitra . di akses pada 23 Maret 2015. Pukul 5.50 WIB. 11 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. Ke-28, h. 222. 12 Charlotte M. Echtner and J.R. Brent Ritchie, The Meaning and Measurement of Destination Image, THE JOURNAL OF TOURISM STUDIES Vol. 14, No. 1: 2003, p. 38. 13 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. Ke-8, h. 111.

1. Proses Pembentukan Citra

Selain citra dikenal juga sebagai gambaran mengenai suatu hal. Penggambaran tersebut juga memiliki proses dalam pembentukannya. Proses tersebut mengalami 4 tahap 14 , yakni: a. Persepsi: Peresepsi disini ialah mengenai memaknakan atau mengartikan suatu rangsangan berdasarkan pengalamannya terhadap rangsangan itu sendiri. b. Kognisi: Setelah suatu individu sudah dapat mengartikan suatu rangsangan berdasarkan pengalamannya. Maka selanjutnya terjadi kognisi, dimana individu akan merasa yakin terhadap stimulus. c. Motif : Motif disini bisa diartikan sebagai dorongan seorang individu untuk melakukan suatu hal tertentu untuk memenuhi tujuannya. d. Sikap : Sikap yang dimaksud disini berarti sebuah kecondongan dalam diri untuk berpikir, bertindak dalam menghadapi suatu masalah, mengeluarkan suatu ide atau nilai-nilai yang ada di masyarakat. 14 Soleh Soemirat, M.S dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, h. 116.