Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Tetap

21

E. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Tetap

dan Honorer Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dan tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya. Karena sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat membuat sumber daya lainnya berjalan. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah karyawanpegawai. Karyawan sendiri terbagi dalam dua jenis, yaitu pegawai tetap dan pegawai honorer. Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahan secara langsung. Sedangkan pengertian Pegawai Honorer menurut pasal 2 ayat 3 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pegawai tidak tetap atau pegawai honorer didefiniskan sebagai pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis, professional dan administrasi sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi. Di antara dua jenis status karyawan tersebut, tentu akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada individu masing-masing. Dimana, karyawanpegawai honorer memiliki tugas dan pekerjaan yang sama dengan pegawai tetap, sementara status dan upah yang diberikan akan berbeda. Sehingga ini akan Universitas Sumatera Utara 22 memberikan tingkat kepuasan kerja yang berbeda antara pegawai tetap dan pegawai honorer. Pada dasarnya kepuasan kerja adalah suatu hal yang bersifat individual. Menurut Robbins 1996 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Pegawai tetap dan pegawai honorer akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi apabila keduanya merasakan tingkat kepuasan kerja yang sama. Kepuasan kerja berkaitan dengan gajiupah yang diberikan kepada pegawai. Pegawai tetaphonorer akan merasa adil apabila mereka diberikan kemampuan dan pendapatan yang sesuai dengan yang mereka yakini. Keadilan Organisasi menurut Griffin dan Moorhead 2010, adalah mengacu pada persepsi seseorang dalam organisasi mengenai keadilan yang terdiri dari 4 bentuk keadilan organisasi, yaitu : 1 Keadilan Distributif, dimana keadilan distributif mengacu pada persepsi karyawan terhadap keadilan dengan imbalan dan hasil yang bernilai lainnya yang didistribusikan dalam organisasi, 2. Keadilan Prosedural, dimana keadilan prosedural adalah persepsi individu dari keadilan yang digunakan untuk menentukan berbagai hasil. Misalnya, kinerja karyawan dievaluasi oleh seseorang sangat akrab dengan pekerjaan yang sedang dilakukan, 3. Keadilan Interpersonal, dimana keadilan interpersonal terkait dengan tingkat keadilan orang untuk melihat bagaimana mereka diperlakukan oleh orang lain dalam organisasi mereka, 4. Keadilan Informasional, dimana keadilan informasional, mengacu pada keadilan yang dirasakan dari informasi Universitas Sumatera Utara 23 yang digunakan untuk sampai pada keputusan. Dengan demikian kesimpulannya adalah apabila di suatu perusahaan atau organisasi memiliki keadilan organisasi yang baik antara pegawai tetap dan honorer, maka kemungkinan karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi.

F. Hipotesis Penelitian