16
e. Gaji atau upah pay Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap
layak atau tidak.
4. Ciri-Ciri Karyawan yang Memiliki Kepuasan Kerja Tinggi
Beberapa ciri-ciri karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi menurut Munandar, Sjabadhyni dan Wutun 2004 antara lain:
a. Adanya kepercayaan bahwa organisasi akan memuaskan dalam jangka waktu yang lama
b. Memperhatikan kualitas kerjanya c. Lebih mempunyai komitmen organisasi
d. Lebih produktif
B. Keadilan Organisasi
1. Definisi Keadilan Organisasi
Menurut Griffin dan Moorhead 2010, Keadilan Organisasi merupakan fenomena penting yang baru-baru ini telah diperkenalkan ke dalam studi
organisasi. Keadilan dapat dibahas dari berbagai perspektif, termasuk motivasi, kepemimpinan, dan dinamika kelompok. Keadilan Organisasi mengacu pada
persepsi seseorang dalam organisasi mengenai keadilan yang terdiri dari 4 bentuk keadilan organisasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
17
a. Keadilan Distributif Keadilan distributif mengacu pada persepsi karyawan terhadap keadilan
dengan imbalan dan hasil bernilai lainnya yang didistribusikan dalam organisasi. Persepsi keadilan distributif mempengaruhi kepuasan individu
dengan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan hasil seperti gaji, tugas kerja, pengakuan, dan kesempatan untuk kemajuan.
b. Keadilan Prosedural Keadilan prosedural adalah persepsi individu dari keadilan yang
digunakan untuk menentukan berbagai hasil. Ketika pekerja menganggap keadilan prosedural tinggi, mereka akan lebih termotivasi untuk
berpartisipasi dalam kegiatan, mengikuti aturan, dan menganggap hasil yang relevan adalah adil. Tetapi jika para pekerja merasa ketidakadilan
prosedural, mereka cenderung menarik diri dari kesempatan untuk berpartisipasi, untuk kurang memperhatikan aturan dan kebijakan, dan
menganggap hasil yang relevan adalah tidak adil. c. Keadilan Interpersonal
Keadilan interpersonal terkait dengan tingkat keadilan orang melihat bagaimana mereka diperlakukan oleh orang lain dalam organisasi mereka.
Pemimpin juga menyediakan informasi secara tepat waktu, dan selalu terbuka dan jujur dalam hubungannya dengan bawahan. Bawahan akan
mengekspresikan keadilan interpersonal yang tinggi. Tetapi jika pemimpin memperlakukan bawahannya dengan kurangnya hormat, dan menahan
informasi penting, sering ambigu atau tidak jujur dalam hubungannya
Universitas Sumatera Utara
18
dengan bawahan, ia akan mengalami ketidakadilan interpersonal. Jika karyawan mengalami keadilan interpersonal, karyawan cenderung untuk
membalas dengan memperlakukan orang lain dengan hormat dan keterbukaan. Tetapi jika karyawan mengalami ketidakadilan interpersonal,
karyawan mungkin akan berlaku kurang hormat, dan cenderung kurang mengikuti arahan dari pemimpin.
d. Keadilan Informasional Keadilan informasional, mengacu pada keadilan yang dirasakan dari
informasi yang digunakan untuk sampai pada keputusan. Jika seseorang merasa bahwa pemimpin membuat keputusan berdasarkan informasi yang
relatif lengkap dan akurat, dan informasi itu tepat diproses dan dipertimbangkan, orang tersebut kemungkinan akan mengalami keadilan
informasi. Tetapi jika orang merasa bahwa keputusan itu didasarkan pada informasi yang tidak lengkap dan tidak akurat danatau informasi penting
diabaikan, individu akan mengalami kurangnya keadilan informasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keadilan organisasi adalah suatu proses kognitif dan afektif individu untuk menilai perlakuan organisasi terhadap dirinya
dalam hal upaya yang adil untuk mendapatkan hasil, proses untuk memperoleh hasil itu dilakukan secara adil atau tidak, serta bentuk-bentuk perlakuan
interpersonal dan informasional terhadap masing-masing karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
19
C. PegawaiKaryawan Tetap