50
C. Pembahasan
Melalui penelitian yang dilakukan pada PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan, peneliti hendak menguji hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja pada seluruh pegawai dan terdapat perbedaan pengaruh keadilan organisasi
terhadap kepuasan kerja pada pegawai tetap dan honorer. Hasil analisis data mendukung hipotesis penelitian yang pertama yaitu keadilan organisasi mampu
memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Beradasarkan hasil analisis data yang lainnya, hipotesis kedua dari peneliti adalah pengaruh keadilan
organisasi tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai tetap dan honorer di PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja adalah 68 sedangkan 32 sisanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti bidang pekerjaan, budaya organisasi, masa kerja, jenis kelamin, kepribadian, dan
lain sebagainya. Secara spesifik, Folger dan Cropanzano Parker dan Kohlmeyer, 2005,
mendefinisikan keadilan organisasional sebagai kondisi pekerjaan yang mengarahkan individu pada suatu keyakinan bahwa mereka diperlakukan secara
adil atau tidak oleh organisasinya. Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa perlakuan adil berhubungan erat dengan perilaku kerja dan pencapaian kinerja
serta kepuasan kerja yang lebih tinggi Cropanzano, Prehar, dan Chen, 2000. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa individu akan menampilkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
51
kinerja dan kepuasan pembayaran, peningkatan tingkat kepercayaan, dan sikap anggota organisasi ketika merasa bahwa proses pengambilan keputusan adil, dan
mereka diperlakukan dengan adil Rupp dan Cropanzano dalam Byrne et al., 2003.
Pada kenyataannya efektivitas dan produktivitas organisasi sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Sebaliknya ketidakpuasan kerja akan
menimbulkan penurunan semangat dan gairah kerja Nitisemito, 1992. Kepuasan kerja merupakan salah satu dimensi perilaku kerja yang dipengaruhi oleh keadilan
organisasional Folger dan Konovsky, 1989. Sementara kepuasan kerja job satisfaction merupakan hal yang sangat esensial bagi sebuah organisasi, karena
kepuasan kerja sangat berhubungan dengan persepsi karyawan di dalamnya. Salah satu gejala yang paling meyakinkan dari rusaknya kondisi dalam suatu organisasi
adalah rendahnya kepuasan kerja. Robbins 2001 menyatakan setidaknya ada empat konsekuensi dari kepuasan kerja, yaitu produktivitas, tingkat kemangkiran
kerja, perputaran kerja, serta perilaku kewargaan organisasional. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja menurut
Kreitner dan Kinicki 2001 yaitu salah satunya adalah keadilan equity. Adapun maksud dari keadilan disini adalah seberapa adil individu diperlakukan di tempat
kerja-nya. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 15 pegawai tetap PT. Adhi Karya
Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan yang memiliki tingkat keadilan organisasi yang rendah, dan sebanyak 17,5 pegawai tetap memiliki tingkat
keadilan organisasi yang tinggi. Selebihnya 67,5 memiliki tingkat yang sedang
Universitas Sumatera Utara
52
terhadap keadilan organisasi. Sementara pada pegawai honorer, terdapat 20 yang memiliki tingkat keadilan organisasi yang rendah dan sebesar 5 memiliki
tingkat keadilan organisasi yang tinggi. Selebihnya sisanya sebesar 75 memiliki tingkat yang sedang terhadap keadilan organisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa
keadilan organisasi yang terjadi di PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan terjalin sudah cukup baik, walaupun masih ada sebagian
dari beberapa pegawai yang memiliki tingkat yang rendah dan sedang terhadap keadilan organisasi.
Selanjutnya, jika ditinjau dari tingkat kepuasan kerja, pada pegawai tetap sebanyak 12,5 memiliki tingkat yang rendah dan sebanyak 12,5 juga terdapat
pegawai memiliki tingkat yang tinggi. Selebihnya sisanya sebesar 75 pegawai tetap berada di tingkat sedang. Sementara pada pegawai honorer terdapat 15
berada di tingkat rendah dan 5 lainnya berada di tingkat tinggi. Selebihnya sebesar 80 pegawai honorer berada di kategori sedang. Hal ini menunjukkan
bahwa pegawai tetap dan honorer PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan memiliki tingkat kepuasan kerja yang sedang. Hal ini juga
dapat dilihat dari sebagian besar para pegawai tetap merasa adil dalam kategori sedang, maka dari itu tingkat kepuasan kerja mereka juga berada di tingkat
sedang. Maka dari itu pula hasil akhirnya adalah tidak terdapat perbedaan pengaruh keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja pada status pegawai tetap
dan honorer. Hal ini dikarenakan semua pegawai PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan masing-masing memiliki tingkat keadilan organisasi
dan kepuasan kerja yang sama.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada akhir bab, peneliti akan mengemukakan beberapa saran terkait dengan hasil penelitian maupun penelitian yang akan dilakukan di masa
mendatang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan data yang telah diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Keadilan organisasi terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada seluruh pegawai PT. Adhi Karya Pesero Tbk
Divisi Konstruksi III Medan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keadilan organisasi pada setiap pegawai, maka akan
semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja, begitu juga sebaliknya. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadilan organisasi memiliki
pengaruh sebesar 68 terhadap kepuasan kerja pada seluruh pegawai di PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan.
3. Pengaruh keadilan organisasi tidak signifikan terhadap kepuasan kerja antara pegawai tetap dan honorer di PT. Adhi Karya Persero Tbk
Divisi Konstruksi III Medan. 4. Nilai rata-rata empirik kepuasan kerja yang didapatkan termasuk ke
dalam kategorisasi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai PT. Adhi Karya Persero Tbk Divisi Konstruksi III Medan rata-rata
Universitas Sumatera Utara