CENTER SUPPORT BEARING Kelas11 power train dan hydraulic alat berat 1 1389

284 Center support bearing terdiri dari sebuah bracket baja cap stamped steel bracket yang digunakan untuk mensejajarkan dan mengikat bearing pada frame. Sebuah dudukan karet rubber mount di dalam bracket mengelilingi bearing Gambar 7.17. Bearing yang disekat menopang dua connecting driveshaft driveshaft penghubung, sedangkan dudukan bearing karet sintetis synthetic rubber bearing mount menyerap guncangan getaran. Center support biasanya dijumpai pada driveshaft lebih dari 60” 150cm. Center support disebut juga sebagai hanger bearing.

D. RANCANGAN DRIVESHAFT

Ada dua jenis dasar rancangan driveline yang mentransmisi torsi ke roda-roda; yaitu:  1. Jenis parallel joint sambungan paralel  2. Jenis Non-parallel atau broken back Gambar 7.18 – Rancangan Parallel Joint Drive Line Dalam jenis paralel, semua flensa flange dan yoke di dalam driveline sejajar satu sama lain dengan sudut kerja joint A dan B pada shaft sama dan berhadapan, yaitu, jika transmission main shaft center line diturunkan empat derajat dari bidang horisontal, center line pada bagian depan center pinion harus naik empat derajat. 285 Gambar 7.19 – Driveshaft jenis “Non-parallel”; Sudut “A” dan “B” adalah sama Pada instalasi jenis non-parallel broken back, sudut kerja joint pada A dan B adalah sama, namun demikian, flangeyoke tidak sejajar, yaitu jika flange atau yoke diturunkan 3 derajat dari bidang horisontal, sedangkan axle pinion flange dinaikkan 12 derajat, sudut kerja AB driveshaft ini harus sama untuk shaft agar bekerja lancar.

E. Sudut-sudut Kerja Driveshaft Universal Joint

Universal joint memiliki sudut maksimum dimana joint ini mampu mentransmisi torsi dengan lancar; sudut ini tergantung dari sebagian dari ukuran dan rancangan joint. Melampaui sudut kerja maksimum yang dianjurkan akan sangat mengurangi masa pakai universal joint. Sudut-sudut besar yang dipadukan dengan rpm tinggi merupakan kombinasi terburuk, yang dapat mengakibatkan masa pakai universal joint menjadi lebih pendek karena getaran berlebihan dan fluktuasi kecepatan yang tidak merata. Secara ideal, sudut kerja pada masing-masing ujung driveshaft harus sama atau dalam satu derajat antara satu sama lain, memiliki sudut kerja maksimum 3 derajat dan sekurang-kurangnya sudut kerja setengah derajat.