Identifikasi masalah PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya
proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima
pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi yang diajarkan.
Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan anatara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan dapat mengorelasikan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi dipelajarinya akan tertanam
erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat
mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi
sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.
5
Menurut University of wangshington pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK sampai SMU untuk
menguatkan, memperluas, dan merapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat
memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan.
6
Dalam kelas CTL, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang berkeja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas siswa. Sesuatu yang
5
Wina Sanjaya.Op.cit. hal.255
6
Trianto .Op.cit.hal 105
baru pengetahuan dan keterampilan data ng dari “ menemukan diri “ bukan dari
“apa kata guru“. Begitu peran guru dikelas yang dikelola dengan pendekatan CTL.
7
Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, akan tetapi
bagaimana agar pengalaman belajar yang dimilki oleh siswa senantiasa terakait dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi dilingkungannya. Dengan
demikian inti dari pedekatan CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan dunia nyata. Untuk mengaitkannya bisa
dilakukan dengan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan
pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya, yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait dengan
pengalaman hidup nyata. Dengan demikian, pembelajaran selain akan lebih menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa
yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya. Sehubung dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang mengunakan pendekatan CTL a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada activiting knowledge, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan
yang diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
b. Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan yang baru acquiring kwonledge. Pengetahuan baru
itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
c. Pemahaman pengetahuan understanding knowledge,artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami daan diyakin, misalnya
7
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Refrensi Bagi Gurupendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektifndan berkualitas.Jakarta : kencana. 2010, h al 160.