52
dibandingkan dengan t
tabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t
hitung
t
tabel,
maka H
o
diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol
dengan skor pretest kelompok eksperimen.
a. Uji Hipotesis Posttest kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan sekor posttest
kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka H diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika
t
Tabel 4.9 Hasil Uji t Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Kelas N
̅ t
hitung
t
tabel
perbandingan kesimpulan Eksperimen
40 75.1
1.99 3.3881.99
Ho ditolak Kontrol
40 67.35
Tabel 4.8 menunjukkan perolehan nilai t
hitung
posttest adalah sebesar . Bila dibandingkan dengan t
tabel
pada taraf kepercayaan 95 yang menunjukkan angka, maka dapat dilihat bahwa hasil t
hitung
posttest lebih besar dibandingkan dengan t
tabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t
hitung
t
tabel,
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar IPA siswa.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pretest pada tabel 4.1 diperoleh nilai terbesar untuk kelas eksperimen sebesar 85 dan kelas kontrol sebesar 80.Sedangkan nilai terkecil pada kelas
eksperimen sebesar 25 dan pada kelas kontrol sebesar 30. Rata- rata untuk kelas eksperimen sebesar 56.25, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 58.45.Hasil
perhitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, diperoleh t
hitung
sebesar dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapat t
tabel
sebesar perbandingan
53
antara t
hitung
t
tabel
0.318 1.99 , maka H
o
diterima. Dengan demikin,dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan awal siswa pada kelas
kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan proses pembelajaran , diperoleh hasil postest pada tabel
4.2 diperoleh nilai terbesar untuk kelas eksperimen sebesar 100 dan kelas kontrol sebesar 85. Nilai rata-rata untuk kelas eksprimen sebesar 75.1 sedangkan kelas
kontrol sebesar 67.35.hasil perhitungan juga menggunakan uji t , diperoleh t
hitung
sebesar 3.388,dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapat t
tabel
sebesar .perbandingan antara t
hitung
t
tabel
3.388 1.99 , maka H
o
ditolak, artinya rata- rata penguasaan konsep kelas eksperimen berbeda nyata dari penguasaan konsep
siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis dan keterlaksanaan pendekatan Contextual di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
secara konvensional. Sebagaimana ditunjukan oleh nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata posttest kelompok kontrol.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa.
Untuk nilai N-gain, diperoleh 2 siswa pada kelas eksperimen yang tergolong tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol tidak ada yang tergolong
tinggi.Dan 38 siswa pada kelas eksperimen tergolong sedang, sedangkan untuk kelas kontrol 34 siswa tergolong sedang.Diperoleh 6 siswa pada kelas kontrol
tergolong rendah, sedangkan pada kelas ekperimen tidak ada yang tergolong rendah.Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan penguasaan konsep
siswa setelah permbelajaran berlangsung. Selama pembelajaran di dalam kelas, siswa mengerjakan LKS secara
kelompok sebagai umpan balik pada tahap elaborasi. Siswa dapat mengembangkan kemampuannya dan siswa untuk mengembanngkan rasa kerja
sama sesama teman sekolompok. Setelah pengerjaan LKS selesai beberapa siswa di minta untuk menginformasikan jawaban dari LKS tersebut.Hal ini