otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
45
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya
melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke
kerongkongan bagian atas naro-pharinx lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan larynx.Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang
tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan
akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan
dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
3. Ganguan Pernapasan Pada Manusia
a. Influenza, Influenza adalah peradangan pada selaput rongga hidung yang
disebabkan oleh infeksi virus influenza. b.
Asma, Asma merupakan ganguan proses pernapasan karena adanya
penyempitan saluran pernapasan. Penyebabnya adalah alergi, bahan yang dapat menyebabkan alergi antara lain rambut dan bulu hewan.
45
Choiril Azmiyawati dkk.Op.cit.hal 4
c. TBC
Tuberkulosis, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Penderita TBC, paru-parunya terdapat bintil-bintil kecil pada dinding alveolusnya sehingga menggangu proses penyerapan oksigen. Penyakit ini
dapat menular melalui benda-benda yang digunakan bersama, seperti sendok, gelas dan sikat gigi. Untuk menghidari penularan TBC sebaiknya penderita
menggunakan peralatan makan dan sikat gigi tersendiri. d.
Merokok, Rokok banyak mengandung zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok dan asap rokok, rokok tidak hanya berbahaya bagi si perokok
tetapi juga orang-orang yang disekitarnya. Merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, serangan jantung, ganguan kehamilan bagi wanita dan lain-
lain. Ganguan paling ringan yang disebabkan asap rokok adalah batuk-batuk dan sesak napas.
46
E. Hasil Penelitian Relevan
Peneliti Mendapatkan
data berdasarkan
hasil penelitian
sebelumnya,bahasanya CTL dapat meningkatkan Hasil Belajar : “Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Gaya. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukan t
hitung
4,57 dan t
tabel
2.00, sehinggal H
o
ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh hasil belajar menggunakan model contextual Teaching And Learning.
47
Wit Laili Darmayanti Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattulah2012 dalam skripsinya
yang berjudul “ Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya di SDN
Cipayung II Tangerang selatan”. Penelitian ini mengunakan pendekatan Quasi Eksprimen, Instrumen peneliitian yang digunakan adalah instrumen tes dan
lembar observasi. Berdasarkan analisis data mengunakan uji-t yang dilakukan
46
Heri Sulistyanto Edy Wiyono. Ilmu pengetahuan alam 5.Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. 2008.h al 9.
47
Tifa Nasrul Afif dkk. Pengaruh Model Contextual Teaching And Learning terhadap Hasil Belajar IPA Materi Gaya. JURNAL PENDIDIKAN DASAR. VOL.7. NO.1. 2010