Tuturan Interogatif sebagai Ekspresi Pragmatik Perintah
d. Act Sequences mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran itu
berkenaan dengan kata-kata yang digunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik pembicaraan.
e. Key mengacu pada nada, cara, dan semangat di mana suatu pesan
disampaikan; dengan senang hati, dengan serius, dengan singkat, dengan sombong, dengan mengejek, dan sebagainya. Hal ini dapat juga ditunjukkan
dengan gerak tubuh dan isyarat. f.
Instrumentalities mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon. Instrumentalities ini juga
mengacu pada kode ujaran yang digunakan seperti bahasa, dialek, fragam, dan register.
g. Norms of Interaction and Interpretation mengacu pada norma atau aturan
yang dipakai pada suatu peristiwa tutur, juga mengacu pada norma penafsiran terhadap ujaran dari lawan bicara.
h. Genre mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah,
doa, dan sebagainya. 2.6
Diskusi 2.6.1 Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin, yakni discutere yang berarti membeberkan
masalah. Sesuai dengan hakikatnya, diskusi merupakan suatu proses berpikir bersama untuk memahami suatu masalah dan menemukan sebabnya Yustinah,
2008 : 108. Sejalan dengan pendapat di atas, Parera 1988: 183 mengemukakan bahwa diskusi merupakan satu bentuk pembicaraan secara teratur dan terarah.
Diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilannya. Tujuan diskusi adalah untuk
mengeksplorasi pendapat
atau pandangan
yang berbeda
dan untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan Arsjad dan Mukti, 1988: 40.