didapatkan rendah maka menunjukan bahwa adanya nyeri seluruh badan, dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
4. Pandangan kesehatan secara umum GH
Penilaian pada bagian GH bertujuan untuk mengetahui penilain dan harapan responden terhadap keadaan kesehatannya. Skor GH diperoleh dari pertanyaan
nomor 1, 11a, 11b, 11c, 11d. Jika skor yang didapatkan rendah maka menggambarkan bahwa pandangan responden terhadap kesehatannya secara umum
rendah dan terkesan akan menjadi lebih buruk. Sedangkan jika skor yang diperoleh tinggi maka menunjukkan bahwa responden menilai kesehatannya secara umum
baik.
2.1.2.3 Skala Kesehatan Jiwa
Skala kesehatan jiwa menilai keadaan kesehatan jiwa responden. Berdasarkan dari gambar 1.1 dapat disimpulkan ada 4 aspek yang paling
berpengaruh terhadap skor kesehtan jiwa, yaitu: 1 vitalitas hidup VT, 2 efek kesehatan terhadap aktivitas sosial SF, 3 Pembatasan oleh status kesehatan jiwa
RE, 4 Kesehatan jiwa secara umum MH. Dan keempat aspek yang p aling berpengaruh pada skala kesehatan fisik juga berpengaruh pada skala kesehatan jiwa
namun derajat pengaruhnya rendah
7
. Berikut adalah penjelasan mengenai keempat aspek yang paling
berpengaruh pada skala kesehatan jiwa:
7
1. Vitalitas hidup VT
Yang dimaksud vitalitas hidup pada skala aspek SF-36v2 adalah penilaian kesejahteraan diri secara subyektif. Skor VT diperoleh dengan jawaban responden
pada nomor 9a, 9e, 9g, dan 9i. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa responden merasa memiliki energi yang penuh dan semangat yang tinggi sepanjang waktu.
Dan sebaliknya, jika skor yang diperoleh rendah maka menunjukkan bawa responden merasa dirinya tidak memiliki energi dan tidak bersemangat sepanjang
waktu.
2. Efek kesehatan terhadap aktivitas sosial SF
Terdapat dua pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai skor SF, yaitu nomor 6 dan 10. Pertanyaan nomor 6 menilai pengaruh kesehatan terhadap aktivitas sosial,
sedangkan pertanyaan nomor 10 menilai frekuensi masalah kesehatan memengaruhi aktivitas sosial. Semakin rendah skor SF menunjukkan semakin
tinggi pengaruh masalah kesehatan fisik atau mental terhadap aktivitas sosial. 3.
Pembatasan oleh status kesehatan jiwa RE Terdapat tiga pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai skor RE. Pada nomor 5a
menilai pengaruh masalah emosional terhadap penurunan jumlah waktu kerja. Pada nomor 5b menilai pengaruh masalah emosional terhadap hasil kerja lebih rendah
dari harapan. Dan pada nomor 5c menilai pengaruh masalah emosional terhadap kehati-hatian dalam bekerja. Adanya pengaruh masalah emosional terhadap
pekerjaan akan menghasilkan skor RE yang rendah, dan jika jika tidak ada pengaruh, maka skor RE tinggi.
4. Kesehatan jiwa secara umum MH
Terdapat lima pertanyaan kuesioner SF-36v2 yang menilai kesehatan jiwa secara umum, yaitu nomor 9b, 9c, 9d, 9f, dan 9h. Kesehatan jiwa yang diukur adalah ada
tidaknya empat masalah utama kejiwaan, yaitu: ansietas, depresi, kehilangan kontrol emosi, dan kesejahteraan psikologis ketenangan. Jika skor yang diperoleh
rendah maka menunjukkan responden sering merasa gelisah dan depresi, dan jika skor yang diperoleh tinggi maka menunjukkan responden merasa bahagia, tenang,
dan damai sepanjang atau hampir sepanjang waktu.
2.1.3 Konsep Dasar Merokok
2.1.3.1 Definisi merokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 12 mm bervariasi tergantung Negara dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok biasa
berisi daun tembakau yang sudah dicacah, cengkeh, dan aroma tambahan. Cara merokok pada umumnya adalah dengan membakar bagian ujung kemudian perokok
menghisap asap dari sisi ujung yang lain sehingga bahan yang terkandung di dalam rokok dapat masuk ke dalam saluran pernafasan dan dibawa ke seluruh tubuh oleh