Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Hidup
2. α
3
β
4
Dipostulasikan bahwa subtipe α
3
β
4
sebagai perantara terjadinya efek nikotin terhadap kardiovaskular.
3. α
7
Merupakan reseptor homomerik yang terlibat dalam transmisi sinaps dan potensiasi jangka panjang terhadap neuron dopaminergik saat input
excitatory. Stimulasi terhadap reseptor kolinergik nikotinik memicu pelepasan
berbagai macam neurotransmitter. Terdapat peningkatan aktivitas secara akut pada korteks prefrontal, thalamus, sistem penglihatan, serta aktivasi jalur kortikobasal-
thalamus akibat rangsangan dari nikotin. Pelepasan dopamin memberikan sinyal rasa senang dan mampu meningkatkan efek nikotin dan obat-obatan terlarang.
Sehingga pada intinya, pemberian nikotin memicu pelepasan dopamin sehingga terjadi peningkatan brain reward function, dan ketika pemberian nikotin dihentikan
maka ambang self stimulation reward meningkat. Peningkatan ambang ini berkaitan dengan mekanisme akibat paparan berulang nikotin. Hal ini
menyebabkan penutupan dan hilangnya responsivitas reseptor, atau desensitisasi reseptor. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah tempat pengikatan reseptor
kolinergik nikotinik. Mekanisme ini menjadi penyebab terjadinya toleransi dan dependensi terhadap nikotin. Gejala mulai muncul dan dirasakan perokok selama
periode tidak adanya nikotin dalam jangka waktu tertentu, misal ketika sedang tidur malam hari.
18,19
Contoh dari gejala akibat penghentian pemberian nikotin diantaranya adalah muncul masalah emosijiwa seperti cemas dan persepsi stress yang meningkat. Hal
ini menjadi stimulus yang sangat kuat agar seseorang kembali merokok. Ketika kembali merokok perokok berupaya meningkatkan level nikotin dalam tubuh
sehingga cukup untuk mencegah gejala muncul sekaligus mendapat keuntungan seperti rasa merokok itu sendiri. Penangan medis terkait ketergantungan nikotin
adalah dengan terapi pengganti nikotin prinsip dari terapi pengganti nikotin adalah menurunkan gejala ketika seseorang berhenti merokok mengkonsumsi
tembakau.
18,19