Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA

menkonsumsi rokok atau pernah merokok namun sudah berhenti minimal 5 tahun yang lalu. 2,32 - Bersedia menyetujui inform consent yang diajukan. - Bersedia mengisi kuesioner SF-36v2 , data pribadi, frekuensi merokok, serta tingkat ketergantungan terhadap nikotin dengan sebenarnya. Kriteria ekslusinya adalah: - Mengisi kuesioner Fagerstrom Nicotine Dependence, SF36v2 atau rekam medis beserta riwayat merokok untuk perokok secara tidak lengkap - Tidak mengisi salah satu dari 3 formulir rekam medis dengan riwayat merokok dan kuesioner SF36v2 - Tidak bisa membaca lembar kuesioner SF36v2. - Mengkonsumsi alkohol dan NAPZA

3.5 Jumlah Sampel

Besar sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian analitik numerik tidak berpasangan dengan desain penelitian potong lintang, yakni sebagai berikut: � = � = � + � � � − � Keterangan: N : jumlah sampel Zα :deviat baku alpha Zβ : deviat baku beta S : standar deviasi gabungan X 1 – X 2 : selisih minimal rerata yang dianggap bermakna Dalam penelitian ini peneliti menetapkan kesalahan tipe I adalah 5 sehingga nilai Zα yang dipakai adalah 1,645. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10, maka Zβ yang dipakai adalah 1,282. Selisih minimum yang dianggap bermakna X 1 – X 2 adalah 10. Untuk menentukan standar deviasi gabungan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: �� = � × � − + � × � − � + � − Sg : standar deviasi gabungan S 1 : standar deviasi kelompok 1 pada penelitian sebelumnya n 1 : besar sampel kelompok pertama pada penelitian sebelumnya S 2 : standar deviasi kelompok 2 pada penelitian sebelumnya n 2 : besar sempel kelompok kedua pada penelitian sebelumnya Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan olwh Aurelio Cayuela dan kolega di Spanyol pada tahun 2005, didapatkan standar deviasi kelompok pertama kelompok laki-laki perokok 24,6 dengan jumlah sampel 120 orang, sementara standar deviasi kelompok kedua kelompok laki-laki bukan perokok 23,2 dengan jumlah sampel 120 orang. Sehingga hasil perhitungannya: �� = , 2 × − + , 2 × − + − = 24 Sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini : � = � = , + , 8 = 99 orang masing – masing kelompok . Pada penelitian kali terdapat 2 faktor perancu yang tidak dapat dieksklusi yaitu masalah sosial masing – masing subjek penelitian dan kebiasaan buruk lain selain merokok. Sehingga untuk jumlah sempel ditambah 30 subjek untuk setiap kelompoknya, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah faktor perancu x 10 = 20 + 10 subjek = 30 Sehingga jumlah subjek penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 129 responden perokok dan 129 responden non perokok.

3.6 Cara Kerja Penelitian

Penelitian ini memiliki tahapan kerja sebagai berikut: 1. Tahap persiapan 2. Memberikan lembar informed concern kepada subjek penelitian. 3. Subjek penelitian mengisi lembar informed concern sebagai tanda persetujuan untuk mengikuti penelitian ini. 4. Pengambilan data pribadi, frekuensi merokok, serta tingkat ketergantungan terhadap nikotin. 5. Penilaian kualitas hidup subjek penelitian secara perseptif subjek penelitian dengan pengisian kuesioner SF-36v2 6. Pengolahan data

3.7 Pengolahan Data

Data yang sudah didapatkan dari kuesioner data pribadi, fekuensi merokok, dan tingkat ketergantungan terhadap nikotin dimasukkan ke dalam microsoft excel untuk pendataan. Sementara data yang didapatkan dari kuesioner SF-36v2 dihitung secara manual dengan panduan skoring yang direkomendasikan oleh Research and Development Corporation RAND. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS v20 dan dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasi jika distribusi normal atau nilai median dan nilai rentang minimal maksimal jika distribusi tidak nomal. Untuk mengetahui normalitas disitribusi data digunakan uji Kolmogorov- Smirnov. 31 Uji hipotesis perbandingan skor kualitas hidup SF-36v2 pada perokok dan non perokok menggunakan uji t-test tidak berpasangan jika distribusi data normal dan uji Mann-Whitney jika distribusi data tidak normal. Sedangkan untuk menguji kebermaknaan skala kategorik pada data menggunakan uji Chi-square jika jenis tabelnya adalah 2x2 dan uji Kolmogorov-Smirnov jika jenis tabelnya adalah 2xK dengan tidak memenuhi syarat uji Chi-Square. Kemudian untuk uji komparatif numeric dengan kategori kelompok berjenjang tidak sama besar maka digunakan

Dokumen yang terkait

Deteksi salivary flow rate pada laki-laki perokok dan non-perokok

2 15 82

Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Skor Kualitas Hidup Laki - laki Perokok dan Laki – Laki Bukan Perokok Yang Diukur Dengan Kuisioner SF – 36v2.

1 24 70

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

PENDAHULUAN Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 4

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 4

Pengaruh Nikotin Terhadap Tekanan Darah Sistol dan Denyut Jantung Pada Perokok Pasif dan Perokok Aktif Laki-Laki Dewasa.

0 0 23