IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Bobot Kering g
Sidik ragam perlakuan media tanam, dosis pupuk dan konsentrasi gibberellin pada peubah bobot kering tanaman 20, 40, dan 60 HST hari setelah tanam dapat
dilihat pada Lampiran 6 .
Perlakuan media tanam dan dosis pemupukan NPK berpengaruh sangat nyata pada umur 20, 40 dan 60 HST, namun tidak begitu dengan faktor gibberellin, dimana
pemberian konsentrasi gibberellin yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada peubah bobot kering tanaman pada semua umur pengamatan. Hasil uji
beda rata-rata bobot kering tanaman pada perlakuan media tanam, dosis pemupukan dan konsentrasi gibberellin dapat dilihat pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Rata-rata Bobot Kering g Tanaman pada Perlakuan Media Tanam, Pemupukan, dan Gibberellin.
Berat Kering Total g Perlakuan
20 HST 40 HST
60 HST Media Tanam
Media Pasir Kali M1 2.13
a A 5.57
a A
13.15
a A Media Serbuk Sabut Kelapa M2
1.89 c C
4.64 c C
11.39
c C Media Campuran M3
2.02 b B
5.25 b B
12.20
b B
Pemupukan
0.2 g P1 1.85
c C 4.59
c C
10.91
c C 0.4 g P2
2.01 b B
5.29 b B
12.29
b B 0.6 g P3
2.18 a A
5.58 a A
13.55
a A
Gibberellin
Tanpa Gibberellin G0 2.00
5.14
12.06
GA3 50 ppm G1 2.04
5.16
12.26
GA3 100 ppm G2 1.98
5.16
12.29
GA3 150 ppm G3 2.04
5.17
12.39
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 hurup kecil dan 1 huruf Besar
Pengaruh perlakuan konsentrasi gibberellin terhadap bobot kering tanaman baik secara tunggal maupun interaksinya dengan kedua faktor lainnya secara umum tidak
menunjukkan pengaruh yang nyata. Perlakuan interaksi antara media tanam dan dosis pupuk MP tidak berpengaruh nyata pada pengamatan umur 20 HST namun
berpengaruh sangat nyata pada umur 40 dan 60 HST. Uji beda rata-rata untuk
peubah bobot kering tanaman pada perlakuan interaksi antara media tanam dan dosis pemupukan MP dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Rata-rata Bobot Kering g Tanaman pada Perlakuan Interaksi Faktor Media Tanam dan Dosis Pemupukan
Berat Kering Total g Perlakuan
20 HST 40 HST
60 HST Interaksi
M1P1 2.03
5.00 d
D 11.05 dc C
M1P2 2.12
5.73 b
B 13.49
b B M1P3
2.25 5.99
a A 14.92
a A M2P1
1.65 4.35
f F
10.78 d C
M2P2 1.95
4.83 e
E 11.36
cd C M2P3
2.08 4.75
e E
12.03 c C
M3P1 1.87
4.42 f
F 10.89
d C M3P2
1.98 5.32
c C
12.01 c C
M3P3 2.22
6.01 a
A 13.70 b AB
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 hurup kecil dan 1 huruf Besar
Hubungan antara dosisi pupuk NPK pada berbagai media tanam untuk peubah bobot kering tanaman umur 60 HST dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Pengaruh Dosis Pemupukan Terhadap Bobot Kering Tanaman g Tanaman Cabai Pada Berbagai Media Tanam umur 60 HST
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pola hubungan antara dosis pupuk terhadap bobot kering tanaman berbentuk linier positif, namun terdapat perbedaan
respon pemupukan pada media yang berbeda.. Peningkatan dosis pupuk NPK menyebabkan peningkatan bobot kering tanaman cabai merah, namun peningkatan
tersebut lebih tinggi pada media pasir kali M
1
, disusul media campuran M
3
dan terendah pada media serbuk sabut kelapa M
2
.
4.1.2 Luas Daun cm