Pengaruh Berbagai Media Tumbuh Terhadap Pertumbuhan dan

luas daun total, tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah bunga terbentuk, jumlah buah panen dan berat buah panen, dan berpengaruh nyata pada peubah laju pertumbuhan relatif, jumlah bunga gugur dan jumlah buah gugur. Interaksi antara perlakuan media tanam dan konsentrasi gibberellin MG menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada semua peubah yang diamati baik peubah pertumbuhan maupun peubah produksi. Interaksi tiga faktor media tanam, dosis pupuk dan konsentrasi giberellin MPG menunjukkan pengaruh yang nyata pada peubah laju asimilasi bersih, dan jumlah bunga gugur,

4.2.1. Pengaruh Berbagai Media Tumbuh Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman Cabai Merah. Secara umum pertumbuhan tanaman cabai merah dalam berbagai media yang dicobakan menunjukkan respon yang berbeda untuk semua peubah perumbuhan kecuali Laju Pertumbuhan Relatif LPR dan Laju Asimilasi Bersih LAB periode pertama. Pertumbuhan tanaman cabai terbaik diperoleh pada media Pasir Kali M 1 disusul dengan media Campuran Pasir Kali dan Serbuk Sabut Kelapa M3 dan terendah pada media Serbuk Sabut Kelapa M 2 Perlakuan media tanam berpenaruh sangat nyata pada peubah jumlah bunga terbentuk, jumlah buah panen dan bobot buah panen. Hal ini disebabkan oleh perbaikan pada peubah pertumbuhan sehingga Perbedaan pertumbuhan tersebut yang akhirnya juga menyebabkan perbedaan produksi tanaman dimana diketahui bahwa jumlah bunga terbentuk sangat ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif tanaman, karena bunga akan muncul pada setiap ketiak daun. Tidak adanya pengaruh media tumbuh pada peubah jumlah bunga dan buah yang gugur adalah sebagai akibat penelitiann ini dilaksanakan dengan sistim irigasi Universitas Sumatera Utara tetes sehingga tanaman tidak pernah kekurangan air pada semua vase pertumbuhannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Doorenboos dan Kassam, 1979 dalam Koesriharti, M. 1999 b , yang mengatakan bahwa Kekurangan air pada periode pertumbuhan akan mempengaruhi hasil, terutama kekurangan air pada saat pembungaan dan pembentukan buah dan dikuatkan oleh pendapat Yoon et al., 1989 dalam Koesriharti, M. 1999 a .karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan gugurnya bunga dan buah. Pertumbuhan dan produksi tanaman terbaik diperoleh pada perlakuan media pasir kali M 1 karena media yang digunakan tidaklah murni pasir kali, namun masih mengandung lumpur, dan debu sehingga menambah ketersediaan hara dan kekuatan dalam menyimpan air serta kepadatankekompakan medianya yang lebih baik dibanding dua media lainnya, menyebabkan tegaknya tanaman lebih kokoh. Terdapatnya lumpur dan debu pada media pasir kali disebabkan pada saat pencucian media tidak bersih karena tingkat kesulitan yang tinggi serta media yang digunakan cukup banyak. Media serbuk sabut kelapa M 2 ternyata kurang baik dalam mendukung pertumbuhan karena strukturnya yang porous sehingga daya rekat akar terhadap media tidak kuat yang akhirnya tanaman tidak cukup kuat untuk berdiri meskipun sifatnya yang kuat dalam mengikat air namun karena keporousannya menyebabkan lebih banyak air yang hilang. Disamping itu karena media yang digunakan cukup banyak sehingga diduga perlakuan pengurangan pH serbuk sabut kelapa masih belum cukup baik sehingga pH media tersebut masih rendah sehingga menjadi faktor yang menekan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi jika serbuk sabut kelapa tersebut dicampur dengan pasir kali M 3 akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik karena butiran pasir yang halus akan mengisi rongga udara yang terbentuk oleh Universitas Sumatera Utara serbuk sabut kelapa sehingga menyebabkan porositas media menjadi lebih rendah yang akhirnya air yang berarti juga unsure hara akan bertahan lebih lama dalam media yang memungkinkan tanaman menyerap hara lebih banyak. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Suwandi 1993, Suwandi et al 1995 pada tanaman paprika dan tomat, serta Sumarni, N dan Rini Rosliani 2001 pada tanaman cabai secara hidroponik yang mengatakan bahwa media campuran pasir dan kuntang memberikan hasil yang lebih baik. Pada penelitian ini rendahnya hasil pada media campuran bila dibandingkan dengan media pasir kali disebakan oleh jenis serbuk sabut kelapa yang masih banyak mengandung serat kasar sehigga dalam proses pencampuran menjadi tidak merata dan masih banyak diperoleh gumpalan – gumpalan serbuk sabut kelapa yang dililit oleh serat sabut. Perbedaan sifat fisik media tumbuh yang digunakan menyebabkan perbedaan dalam ketersediaan air dan hara yang pada gilirannya akan menyebabkan pebedaan pertumbuhan tanaman baik berupa bobot kering tanaman dan luas daun total. Peningkatan ini adalah merupakan akibat dari peningkatan tinggi tanaman dan komponen pertumbuhan vegetatif lainnya. Perbedaan komponen pertumbuhan vegetatif pada perlakuan media tanaman berkaitan langsung dengan jumlah bunga yang terbentuk dan jumlah buah panen. Hal ini terbukti bahwa tingkat signifikansi pada peubah jumlah bunga terbentuk dan jumlah buah panen mempunyai pola yang sama dengan peubah pertumbuhan vegetatif. Perbedaan media tumbuh hanya menunjukkan perbedaan yang sangat nyata terhadap peubah jumlah bunga terbentuk gugur dan jumlah buah gugur. Hal ini terjadi karena pada penelitian ini pemberian air dilakukan secara terus menerus yang Universitas Sumatera Utara berarti tanaman praktis tidak pernah kekurangan air selama periode pertumbuhan, sejalan dengan pendapat Doorenbos dan Kassam, 1979 dalam Koesriharti, M.Dawam M., dan Nurul A. 1999 a , yang mengatakan bahwa Banyak faktor yang telah diidentifikasi mempengaruhi pengguguran bunga dan buah tanaman cabai seperti kegagalan pembuahan, suhu yang tinggi, dan kekurangan air terutama saat pembentukan bunga dan buah Doorenbos dan Kassam, 1979 dalam Koesriharti, M.Dawam M., dan Nurul A. 1999 a ,

4.2.2. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah