Pengaruh konsentrasi gibberellin terhadap jumlah buah panen disajikan pada gamber 25 di atas yang memperlihatkan jumlah buah panen terbesar diperoleh pada
perlakuan konsentrasi gibberellin 150 ppm G3 disusul oleh perlakuan G2 100 ppm, G1 50 ppm dan terendah pada perlakuan tanpa gibberellin . Hubungan antara
konsentrasi gibberellin dan jumlah buah panen adalah dalam bentuk yang linier positif yang berarti bahwa semakin tinggi konsentrasi gibberellin akan meningkatkan jumlah
buah panen.
4.1.11 Bobot Buah Pertanaman
Sidik ragam pada peubah bobot buah pertanaman dapat dilihat pada Lampiran 16. Dari sidik ragam terlihat bahwa media tanam dosis pupuk dan gibberellin
berpengaruh sangat nyata pada peubah bobot buah pertanaman. Dengan pola yang sama dengan pengaruhnya terhadap jumlah buah panen pertanaman.Uji beda rata-rata
bobot buah pertanaman pada perlakuan media tanam, pemupukan dan Gibberellin dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Rata-rata Bobot Buah Pertanaman g pada Perlakuan Media Tanaman, Pemupukan dan Gibberellin
Perlakuan Jumlah Buah PanenBuah
Media Tanam Media Pasir Kali M1
33.27 a A
Media Serbuk Sabut Kelapa M2 28.47
b B Media Campuran M3
28.33 b B
Pemupukan 0.2 g P1
27.80 b B
0.4 g P2 30.43
a A 0.6 g P3
31.84 a A
Gibberellin Tanpa Gibberellin G0
21.81 d D
GA3 50 ppm G1 25.22
c C GA3 100 ppm G2
33.48 b B
G23 150 ppm G3 39.58
a A Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama menunjukkan
berbeda nyata pada taraf 5 hurup kecil dan 1 huruf Besar
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata bobot buah pertanaman pada perlakuan media tanam berbeda sangat nyata. Perlakuan M
1
menunjukkan bobot buah tertinggi dan berbeda nyata dengan M
2
dan M
3
. Perlakuan M
2
dan M
3
tidak berbeda nyata. Perbedaan jumlah buah panen pada media yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 19 berikut
Gambar 19. Bobot Buah Pertanaman Tanaman Cabai Pada Perlakuan Media Tanam.
Faktor dosis pupuk menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap bobot buah panen dengan hasil tertinggi pada perlakuan P
3
yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan P
2
, namun berbeda sangat nyata dengan P
1.
Hubungan antara dosis pupuk dan bobot buah panen dapat dilihat pada Gambar 23 berikut.
Gambar 20. Bobot Buah Pertanaman Tanaman Cabai Berdasarkan Perlakuan
Dosis Pupuk.
Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap bobot buah panen disajikan pada gamber 20 di atas yang memperlihatkan bobot buah panen terbesar diperoleh pada perlakuan
dosis pupuk 0.6 g P3 disusul oleh perlakuan P2 0.4 g dan P1 0.2 g. Hubungan
Universitas Sumatera Utara
antara dosis pemupukan NPK dan bobot buah panen adalah dalam bentuk yang linier positif yang berarti bahwa semakin tinggi dosis pemupukan NPK akan meningkatkan
bobot buah panen. Pengaruh konsentrasi gibberellin terhadap bobot buah panan tanaman cabai
dapat dilihat pada Gambar 21 berikut.
Gambar 21. Bobot Buah Pertanaman g Tanaman Cabai Pada Perlakuan Konsentrasi
Gibberellin.
Pengaruh konsentrasi gibberellin terhadap bobot buah panen disajikan pada gamber 21 di atas yang memperlihatkan bobot buah panen terbesar diperoleh pada
perlakuan konsentrasi gibberellin 150 ppm G3 disusul oleh perlakuan G2 konsentrasi gibberellin 100 ppm, G1 gibberellin 50 ppm dan terendah pada
perlakuan tanpa gibberellin . Hubungan antara konsentrasi gibberellin dan bobot buah panen adalah dalam bentuk yang linier positif yang berarti bahwa semakin tinggi
konsentrasi gibberellin akan meningkatkan bobot buah panen. Perlakuan kombinasi antara media tumbuh, dosis pupuk dan konsentrasi
gibberellin baik interaksi dua faktor maupun tiga faktor tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada peubah bobot buah panen pertanaman.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan