Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah

berarti tanaman praktis tidak pernah kekurangan air selama periode pertumbuhan, sejalan dengan pendapat Doorenbos dan Kassam, 1979 dalam Koesriharti, M.Dawam M., dan Nurul A. 1999 a , yang mengatakan bahwa Banyak faktor yang telah diidentifikasi mempengaruhi pengguguran bunga dan buah tanaman cabai seperti kegagalan pembuahan, suhu yang tinggi, dan kekurangan air terutama saat pembentukan bunga dan buah Doorenbos dan Kassam, 1979 dalam Koesriharti, M.Dawam M., dan Nurul A. 1999 a ,

4.2.2. Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah

Produktifitas cabai selama ini sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau penanaman cabai meningkat sementara pada musim penghujan penanaman sangat kecil sehingga produksi cabai menjadi rendah. Hal ini terjadi karena banyaknya kendala yang dihadapi tanaman cabai pada musim penghujan yang salah satu diantaranya adalah peningkatan kebutuhan pupuk karena banyaknya pupuk yang hilang akibat tercuci oleh air hujan terutama N dan K. Rosliani, R., Nani Sumarni dan Nunung Nurtika, 2001. Pupuk N hanya sekitar 30 – 50 yang dapat diserap, bahkan P dan K lebih kecil lagi yaitu sekitar 15 – 20 , sisanya akan tertinggal di dalam tanah atau tercuci kedalam air. Untuk mengurangi banyaknya kehilanngan pupuk karena pencucian, maka pemberian pupuk sedikit demi sedikit secara terus menerus dalam hal ini pemupukan melalui irigasi tetes menjadi salah satu alternatif yang dapat dikembangkan. Penelitian Sumarni, N. dan Rini Rosliani 2001 memperlihatkan bahwa pemberian larutan hara dengan frekuensi yang lebih rapat 3 hari sekali memberikan hasil yang Universitas Sumatera Utara lebih baik jika dibandingkan dengan pemberian hara dengan frekuensi yang lebih renggang 6 hari sekali. Pada penelitian ini Dosis pupuk memberi pengaruh yang nyata pada semua peubah vegetatif yang diamati seperti Bobot Kering umur 20,40, dan 60 HST, luas daun total meski pada umur 20 HST hanya berpengaruh nyata, laju asimilasi bersih, tinggi tanaman dan peubah produksi seperti jumlah bunga terbentuk, jumlah bunga dan buah gugur, jumlah buah panen serta bobot buah panen,. Pengaruh dosis pupuk terlihat sangat nyata pada penurunan jumlah buah gugur. Hal ini memperlihatkan bahwa peningkatan dosis pupuk dapat menurunkan jumlah buah yang gugur karena suplay fotosintat sumbersourceuntuk pengisian buah yang bertindak selaku lubuksink terpenuhi. Hal ini sejalan dengan pendapat Marcells, et. al . 2004 yang mengatakan bahwa Pengguguran bunga dan buah tidak hanya depengaruhi oleh kekuatan source, tapi juga oleh kekuatan sink dimana variasi pengguguran bunga dan buah paprika berhubungan dengan kekuatan source dan sink tanaman Marcells, et. al. 2004 4.2.3. Pengaruh Pemberian konsentrasi Gibberellin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Perlakuan penyemprotan hormon Gibberellin dengan konsentrasi yang berbeda- beda tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada peubah pertumbuhan seperti bobot kering tanaman, luas daun total, Laju Pertumbuhan relatif dan laju asimilasi bersih. Pada peubah bobot kering tanaman umur 20 HST gibberellin memberikan pengaruh yang nyata pada taraf alpha 5, namun karena gibberellin diaplikasikan sebelum pengamatan tersebut, dan pengaruhnya tidak nyata pada umur selanjutnya serta polanya tidak boboturan maka disimpukan bahwa perbedaan tersebut adalah akibat pengaruh ikutan dari perlakuan media dan dosis pupuk dan bukan merupakan Universitas Sumatera Utara pengaruh gibberellin. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan bobot kering awal bibit. Tidak terlihatnya pengaruh perlakuan konsentrasi gibberellin terhadap tinggi tanaman sampai umur 8 MST adalah karena aplikasi gibberellin baru diberikan setelah tanaman mulai berbunga 4MST sehinga laju pertumbuhan tinggi tanaman sudah berkurang sehingga pengaruhnya baru terlihat setelah umur 10 dan 12 MST meskipun pengaruhnya hanya nyata pada alpha 5 . Hal ini sejalan dengan pendapat Cleland, 1992 yang mengatakan behwa peranan gibberellin pada pemuluran batang adalah kecil Secara umum perlakuan gibberellin tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah pertumbuhan adalah disebabkan aplikasinya pada saat memasuki vase reproduktif sehingga selain pengaruhnya yang kecil pada .Pengaruh konsentrasi gibberellin pada peubah-peubah yang berhubungan langsung dengan produksi seperti jumlah bunga terbentuk, jumlah buah dan bunga gugur, jumlah dan bobot buah panen memberi pengaruh yang nyata. Dibandingkan dengan perlakuan kontrol, Penyemprotan Gibberellin pada konsentrasi 150 ppm terbukti dapat menurunkan jumlah bunga gugur dan jumlah buah gugur. Begitu juga penyemprotan dengan konsentrasi 150 ppm dapat meningkatkan jumlah bunga, jumlah buah panen dan bobot buah pertanaman. Jumlah bunga terbentuk meningkat dari 58,01 buah pertanaman pada perlakuan tanpa gibberellin G0 menjadi 61,96 buah pada perlakuan penyemprotan gibberellin konsentrasi 150 ppm g3, yang berarti meningkat sebesar 6, 81 . Sementara itu jumlah bunga gugur berkurang dari 20,15 buah menjadi 14 buah pertanaman yang berarti terjadi penurunan jumlah bunga gugur sebanyak 6,15 buah 30,51. Jumlah buah gugur berkurang dari 13,17 buah pada perlakuan tanpa Universitas Sumatera Utara gibberellin G0 menjadi 10,34 pada perlakuan penyemprotan dengan gibberellin pada tingkat 150 ppm, yang berarti terjadi penurunan jumlah buah gugur sebesar 21,53 bila dibandingkan dengan tanpa perlakuan gibberellin. Hal ini sejalan dengan penelitian Haryantini, B.A. dan Muji Santoso 2001 yang mengatakan bahwa Perlakuan GA 3 yang diberikan pada tanaman cabai merah dapat menurunkan tingkat kerontokkan bunga hingga 16 dan menurunkan tingkat kerontokan buah hingga 5 dibandingkan tanpa penyemprotan GA 3 . Akibat peningkatan jumlah bunga yang terbentuk dan penurunan jumlah bunga dan buah yang gugur maka jumlah buah yang dapat dipanen menjadi meningkat lebih banyak terbukti pada penelititian ini jumlah buah panen pada perlakuan tanpa penyemprotan gibberellin G0 menghasilkan buah yang dapat dipanen sebesar 18,15 buah pertanaman meningkat menjadi 32,96 buah pertanaman pada perlakuan penyemprotan dengan gibberellin pada tingkat 150 ppm G3. Ini berarti terjadi peningkatan jumlah buah sebesar 81 bila adibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian gibberellin G0 Peningkatan jumlah dan bobot buah panen akibat perlakuan konsentrasi gibberellin pada penelitian ini sejalan dengan pendapat

4.2.4. Pengaruh Interaksi Media tumbuh dan Dosis Pemupukan NPK Terhadap