4. Credit risk atau default risk, yaitu resiko apabila penerbit obligasi gagal
memenuhi kewajiban keuangan meliputi pembayaran bunga dan pokok utang atau nilai nominal.
5. Inflation risk atau purchasing power risk, yaitu resiko yang disebabkan oleh
inflasi yang menurunkan purchasing power daya beli kupon yang diterima investor.
6. Exchange rate risk, yaitu resiko yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Misalnya seorang investor Indonesia membeli obligasi yang dibayar dalam Yen Jepang dan Yen mengalami depresiasi, maka jumlah Rupiah yang diperoleh akan
lebih sedikit. Jika Yen mengalami apresiasi, maka investor akan memperoleh keuntungan dengan menerima Rupiah lebih banyak.
7. Liquidity risk, yaitu resiko yang disebabkan tidak aktifnya pasar sekunder
obligasi, sehingga pemegang obligasi yang membutuhkan likuiditas sulit untuk menjual obligasinya dengan segera, ataupun kalau ada yang mau membeli
harganya sangat rendah. Ukuran yang utama dari likuiditas adalah selisih antara harga jual dan harga beli yang ditetapkan penjual. Semakin besar selisih harga
jual dan harga beli, maka resiko likuiditasnya akan semakin besar. 8.
Volatility risk, yaitu tingkat resiko yang disebabkan oleh berfluktuasinya suku bunga di pasar, sehingga harga dari obligasi bisa berubah-ubah volatile.
2.2.5. Harga Obligasi
Harga obligasi dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal obligasi. Ada 3 macam harga obligasi yang ditawarkan, yaitu www.bei.co.id:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1. Par nilai Par, di mana harga obligasi sama dengan nilai nominal.
2. At premium dengan premi, di mana harga obligasi lebih besar dari nilai
nominal. 3.
At Discount dengan diskon, di mana harga obligasi lebih kecil dari nilai nominal.
2.2.6. Imbal Hasil Obligasi
Seorang investor mempertimbangkan membeli obligasi dengan mengharapkan sebagai berikut Fabozzy, 2000: 195:
1. Periodic coupon interest made by issuer. Kupon obligasi, merupakan imbal hasil
obligasi saat ini yang dihitung berdasarkan kupon obligasi sampai jatuh tempo. Selain menawarkan kupon bunga tetap, ada obligasi yang menawarkan kupon
bunga mengambang floating yaitu kupon bunga berubah-ubah setiap waktu sesuai dengan tingkat bunga referensi yang digunakan, kupon yang besarnya
ditentukan oleh kinerja perusahaan penerbitnya profit sharing bond, dan ada yang tidak memberikan bunga zero coupon bond tapi mendapatkan discount.
2. Any capital gain or capital loss-negative dollar return when the bond matures,
is called, or is sold. Capital gain merupakan selisih positif harga pembelian dan penjualan obligasi atau pemegang obligasi mendapat discount pada saat
pembelian obligasi, dengan catatan obligasi tersebut dipegang sampai dengan jatuh tempo, mengingat harga pada saat jatuh tempo harga obligasi akan ditebus
sebesar nilai nominalnya.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
3. Interest income generated from reinvestment of the periodic cash flow.
Reinvestasi dari kupon, yaitu adanya kesempatan bagi investor penerima kupon untuk menginvestasikan kembali kupon obligasi pada surat berharga lainnya
seperti sertifikat deposito bank.
2.3. Penawaran Perdana Obligasi