Bentuk Obligasi Resiko Obligasi

kekayaan penerbit baik barang bergerak maupun tidak bergerak baik yang ada maupun akan ada menjadi jaminan atas obligasi yang bersangkutan. Sebagai contoh, Obligasi Sinar Sosro I tahun 2001 mempunyai agunan berupa beberapa pabrik Teh Botol Sosro milik penerbit obligasi tersebut. Obligasi bisa juga dijamin guaranteed atau tidak. Penjamin obligasi umumnya adalah perusahaan induk, atau perusahaan afiliasi. Kalau perusahaan penerbit lalai dalam memenuhi kewajibannya, guarantor yang bersangkutan yang akan membayarnya. 6. Hasil pemeringkatan Berdasarkan ketentuan yang berlaku sejak tahun 1994, setiap obligasi yang akan dicatatkan di bursa efek domestik wajib diperingkat oleh lembaga pemeringkat yang sudah memperoleh lisensi dari Bapepam. Salah satu perusahaan yang memperoleh lisensi dan memeringkat hampir semua obligasi adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo.

2.2.3. Bentuk Obligasi

Obligasi bisa diterbitkan dalam tiga bentuk yang berbeda Cahyana, 2004: 37 yaitu: 1. Obligasi atas nama registered bond yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mencantumkan nama pembeli. Atau nama pemilik sekarang tercatat dalam sebuah register yang ditatausahakan oleh penerbit atau agen yang ditunjuk penerbit. Nama pemodal yang tercantum dalam register yang berhak atas bunga, pelunasan pokok dan hak-hak milik pemegang obligasi lain. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara 2. Obligasi atas unjuk bearer bond yaitu obligasi yang tidak terdapat nama pemodalnya. Siapa saja yang membawa obligasi ini dianggap sebagai pemiliknya. 3. Book entry bond yaitu obligasi yang diterbitkan tanpa sertifikat seperti halnya dalam dua bentuk obligasi di atas. Bukti kepemilikan pemegang obligasi berupa bukti tanda terima yang diterbitkan oleh lembaga penyimpan obligasi. Perpindahan hak kepemilikan obligasi dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari satu rekening ke rekening efek lain secara elektronis. Di sini pemegang rekening adalah pemegang bukti obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pelunasan pokok, pembayaran bunga dan hak-hak lain yang berhubungan dengan obligasi.

2.2.4. Resiko Obligasi

Fabozzy 2004: 6, menguraikan jenis-jenis resiko yang terkait dalam instrumen investasi surat berharga obligasi sebagai berikut: 1. Interest rate risk, adalah resiko yang berkaitan dengan tingkat suku bunga. Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi akan turun dan sebaliknya jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. 2. Reinvestment rate, yaitu resiko yang berkaitan dengan perubahan strategi dari tingkat penanaman kembali investasi di mana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar. 3. Call risk, yaitu resiko yang berkaitan dengan penarikan seluruh atau sebagian obligasi yang telah diterbitkan sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara 4. Credit risk atau default risk, yaitu resiko apabila penerbit obligasi gagal memenuhi kewajiban keuangan meliputi pembayaran bunga dan pokok utang atau nilai nominal. 5. Inflation risk atau purchasing power risk, yaitu resiko yang disebabkan oleh inflasi yang menurunkan purchasing power daya beli kupon yang diterima investor. 6. Exchange rate risk, yaitu resiko yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Misalnya seorang investor Indonesia membeli obligasi yang dibayar dalam Yen Jepang dan Yen mengalami depresiasi, maka jumlah Rupiah yang diperoleh akan lebih sedikit. Jika Yen mengalami apresiasi, maka investor akan memperoleh keuntungan dengan menerima Rupiah lebih banyak. 7. Liquidity risk, yaitu resiko yang disebabkan tidak aktifnya pasar sekunder obligasi, sehingga pemegang obligasi yang membutuhkan likuiditas sulit untuk menjual obligasinya dengan segera, ataupun kalau ada yang mau membeli harganya sangat rendah. Ukuran yang utama dari likuiditas adalah selisih antara harga jual dan harga beli yang ditetapkan penjual. Semakin besar selisih harga jual dan harga beli, maka resiko likuiditasnya akan semakin besar. 8. Volatility risk, yaitu tingkat resiko yang disebabkan oleh berfluktuasinya suku bunga di pasar, sehingga harga dari obligasi bisa berubah-ubah volatile.

2.2.5. Harga Obligasi