Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kurs, suku bunga deposito dan GDP secara bersama-sama mempengaruhi permintaan obligasi swasta di
Indonesia yang signifikan pada á = 1. 4.
Puspitasari 2007, dalam tulisannya “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Obligasi Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek
Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi pada perusahaan manufaktur. Variabel yang
digunakan adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Investment, Return on Equity. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Current Ratio, Debt
to Equity Ratio, Return on Investment, Return on Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga obligasi pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Surabaya.
2.2. Teori tentang Obligasi
2.2.1. Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang diterbitkan sehubungan dengan perjanjian pinjaman Bodie et al. 2006: 259. Pihak peminjam menerbitkan menjual obligasi
kepada pihak pemilik dana dengan imbalan sejumlah uang; jadi obligasi tersebut merupakan surat pernyataan utang dari pihak peminjam.
Menurut Fabozzi 2000: 1, obligasi merupakan instrumen hutang yang meminta penerbit membayar kembali pada investor sejumlah uang yang dipinjam
pokok uang ditambah bunga selama periode tertentu.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Obligasi merupakan surat tanda utang yang memiliki tenor jangka panjang. Di AS, efek pemerintah yang bertenor 10 tahun ke atas disebut obligasi. Statistik
obligasi yang terdaftar di Bapepam memasukkan surat utang yang bertenor 2 tahun.
2.2.2. Karakteristik Obligasi
Ketika investor membeli obligasi berarti investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi tersebut. Sebagai bukti bahwa investor telah meminjamkan uang
maka pihak yang berhutang akan menerbitkan sertifikat obligasi indenture yang pada intinya berisi persyaratan dan ketentuan pinjaman.
Isi indenture antara lain Cahyana, 2004: 32: 1.
Nama dan nilai pokok obligasi Informasi yang paling awal tertera dalam indenture adalah nama dan nilai total
penerbitan, yakni jumlah dana yang akan penerbit himpun melalui obligasi tersebut. Sebagai contoh: Obligasi VIII Perum Pegadaian tahun 2001 dengan
nilai Rp. 300 miliar. 2.
Denominasi Nilai obligasi umumnya sangat besar sehingga tidak ada satu pemodal yang
mampu memenuhinya. Maka dari itu, agar dapat menghimpun dana sebesar yang dibutuhkan,
penerbit menawarkan
obligasi dalam
berbagai pecahan
denominasi. Untuk melayani berbagai macam pemodal, maka denominasi dibuat tidak sama.
Sebagai contoh, Obligasi PT Wijaya Karya II tahun 1996 senilai Rp. 100 miliar memiliki 380 lembar obligasi dengan denominasi 100 lembar bernilai Rp. 50
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
juta, 100 lembar bernilai Rp. 100 juta, 100 lembar bernilai Rp. 250 juta, 40 lembar bernilai Rp. 500 juta, dan 40 lembar bernilai Rp. 1000 juta.
3. Tenor jangka waktu pinjaman
Waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal penebusan disebut tenor jangka waktu obligasi dan dinyatakan dalam tahun. Umumnya obligasi menyebutkan
tanggal di mana obligasi itu akan habis masa berlakunya. Contoh, Obligasi Semen Gresik I tahun 2001 akan jatuh tempo pada 12 Juli 2006. Karena
diterbitkan pada 21 Juli 2001 maka Semen Gresik I mempunyai tenor lima tahun. 4.
Kupon bunga obligasi Kupon bunga besarnya ditetapkan di muka dan tercantum dalam sertifikat
obligasi. Kupon bunga obligasi dinyatakan dalam persentase dan dihitung secara tahunan. Besaran bunga obligasi bisa bersifat tetap, mengambang, atau
perpaduan di antara keduanya. Kupon bunga bisa dibayarkan setiap triwulan, setiap enam bulan atau setiap tahun. Contoh, Obligasi HM Sampoerna II tahun
2000 yang menawarkan kupon bunga tetap sebesar 17,5 dan akan dibayarkan setiap 3 bulan pada tanggal 17 Februari, 17 Mei, 17 Agustus, dan 17 November.
Artinya, jika obligasi tersebut dalam denominasi Rp. 100 juta, maka investor akan menerima bunga sebesar 17,5 juta setahun yang dibayar empat kali.
5. Agunan dan garansi
Pada umumnya obligasi diterbitkan dengan dukungan agunan, bisa berupa agunan khusus atau umum. Kalaupun tidak ada agunan, maka sesuai dengan
peraturan yang berlaku, yakni Pasal 131 dan 132 KUHPerdata, seluruh harta
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kekayaan penerbit baik barang bergerak maupun tidak bergerak baik yang ada maupun akan ada menjadi jaminan atas obligasi yang bersangkutan. Sebagai
contoh, Obligasi Sinar Sosro I tahun 2001 mempunyai agunan berupa beberapa pabrik Teh Botol Sosro milik penerbit obligasi tersebut.
Obligasi bisa juga dijamin guaranteed atau tidak. Penjamin obligasi umumnya adalah perusahaan induk, atau perusahaan afiliasi. Kalau perusahaan penerbit
lalai dalam memenuhi kewajibannya, guarantor yang bersangkutan yang akan membayarnya.
6. Hasil pemeringkatan
Berdasarkan ketentuan yang berlaku sejak tahun 1994, setiap obligasi yang akan dicatatkan di bursa efek domestik wajib diperingkat oleh lembaga pemeringkat
yang sudah memperoleh lisensi dari Bapepam. Salah satu perusahaan yang memperoleh lisensi dan memeringkat hampir semua obligasi adalah PT
Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo.
2.2.3. Bentuk Obligasi