Analisis Deskriptif Analisis Linear Berganda Pengujian Hipotesis

2008:37. Menurut Ghozali 2005, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nila Cronbach Alpha 0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Jika r alpha r tabel , maka kuesioner reliabel Jika r alpha r tabel , maka kuesioner tidak reliable

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono 2004:181, bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data prime berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden peneltian.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi agar didapat perkiraan tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati ditribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusu normal Situmorang,dkk,2008:62.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunkan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflatiion Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance1, atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolonearitasSitumorang,dkk,2008:104. Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Analisis Linear Berganda

Metode Analisis Linear Berganda, yaitu untuk memprediksi nilai variable terikat yaitu Loyalitas Pelanggan Y dengan ikut memperhitungkan nilai- nilai variable bebas yaitu Kepuasan X 1 Kepercayaan Merek X 2 dapat diketahui pengaruh positif. Analisis ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS Statistic Product and Servive Solution 15,00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e dimana: Y = Kesetiaan Konsumen a = Konstanta b = Koefisen Regresi X 1 = Kepuasan X 2 = Kepercayaan Merek e = Standard Error

3.10.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilkukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut : a. Uji t Uji Secara Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variable terikat. Universitas Sumatera Utara H o : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu Kepuasan X 1 Kepercayaan Merek X 2 Terhadap Kesetiaan Konsumen yaitu variable terikat Y . H o : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu variabel Kepuasan X 1 Kepercayaan Merek X 2 Terhadap Kesetiaan Konsumen yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 b.Uji Simultan dengan F – test Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H o : b 1 = b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu Kepuasan X 1 Kepercayaan Merek X 2 Terhadap Kesetiaan Konsumen yaitu variabel terikat Y. H o ≠ b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu Kepuasan X 1 Universitas Sumatera Utara Kepercayaan Merek X 2 Terhadap Kesetiaan Konsumen yaitu variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H o diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 c. Koefisien Determinasi Pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Astra International Tbk. PT. Astra International Incorporation AII pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 Drs. Tjia Kian Tie Alm, William Soerjadja Tjia Kiang Liong , dan E. Hariman Liem Peng Hong, yang bergerak dalam bidang usaha ekspor-impor hasil bumi, inventaris alat-alat kereta api untuk PKA sekarang PJKA, serta bahan-bahan untuk proyek pengembangan PLTA Jatiluhur. Kemudian pada tahun 1965 PT. Astra International mendirikan bangunan baru di Jakarta dan kantor yang berada di Bandung dijadikan sebagai kantor cabang. Pada masa itu PT. Astra International bergerak dalam bidang impor alat- alat berat dan kendaraan bermotor. Berkat usaha patungan antara pemerintah Indonesia dengan yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan beroda empat, maka pada tanggal 25 Februari 1969 berdirilah PT. Gaya Motor. Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation AII mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah Republik Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek “Toyota” untuk seluruh wilayah Indonesia. Sebagai kelanjutan dari pengakuan tersebut pada pertengahan tahun 1970 PT. Astra International Incorporation AII membentuk “Toyota Division” yang menangani distributor dan pemasaran kendaraan merek Toyota. Melihat prospek pemesanan mobil merek Toyota cukup cerah, maka pada tahun 1971 didirikan Universitas Sumatera Utara