Pengertian Loyalitas Pelanggan Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek

2. Company Characteristic Yang ada dibalik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersbut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan dan integritas perusahaan. 3. Consumer-Brand Characteristic Merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek dan pengalaman terhadap merek.

2.1.7 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Pelanggan adalah seseorang yang secara continue atau berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Kotler 2000 seperti yang dikutip oleh Japarianto dkk 2007 menambahkan bahwa loyalitas sebagai “ the long term success of a particular brand is not based on the number of consumer who purchase it only once, but on Universitas Sumatera Utara the number who become repeat purchase”. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa pelanggan yang loyal tidaj diukur dari beberapa banyak dia membeli, tetapi dari berapa sering dia melakukan pembelian ulang, termasuk disini merekomendasikan orang lain untuk membeli. Pendapat ini juga sejalan dengan Griffin 2003 dalam Trisno Musanto 2004 bahwa loyalitas adalah , “when customer is loyal, he or she exhibits purchase behavior defined is random purchase expressed over time by some decision-making unit.” Konsep loyalitas lebih banyak dikaitkan dengan perilaku. Bila seseorang pelanggan loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian teratur yang dilakukan dari waktu ke promosi terus-waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi dari waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembelian tidak terjadi kurang dari dua kali. Menurut Tjiptono 2005;386 perilaku pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi ada perbedaan diantara keduanya. Bila loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka pembelian berulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulanh kali. Dengan kata lain, perilaku pembelian tidak merefleksikan loyalitas merek.Karena bisa jadi seseorang konsumen sangat menyukai suatu merek namun ia tidak loyal terhadap merek tersebut. Tjiptono 2005:386 menambahkan bahwa pembelian ulang bisa merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat Universitas Sumatera Utara produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih. Setelah itu, pembelian ulang bisa pula merupakan hasil dari upaya promosi terus-menerus dalam rangka memikat dan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung terikat pada merek tersbut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatife lainnya. Griffin 2003:31 memberikan definisi bahwa pelanggan yang loyal adalah: a.Melakukan pembelian berulang secara teratur. b.Membeli antar lini produk dan jasa c.Merekomnedasikan kepada orang lain d.Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing.

2.1.8 Jenis Loyalitas