Konsep Efisiensi Pemasaran Kerangka Pemikiran Konseptual

24 dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi. fungsi marketing dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum, di mana setiap kategori menggambarkan proses aktivitas marketing yang terjadi. Tiga kategori fungsi tersebut antara lain: 1. Fungsi pertukaran exchange function 2. Fungsi fisik physical function 3. Fungsi fasilitasi facilitating function Fungsi pertukaran adalah aktivitas-aktivitas untuk mempromosikan dan mentransfer kepemilikan. Contohnya antara lain penjualan, pembelian, harga, iklan, promosi penjualan dan public relation. Fungsi fisik merupakan aktivitas untuk mengalirkan barang dari perusahaan manufaktur kepada konsumen. Contohnya antara lain: perakitan assembling, transportasi dan penanganan transporting and handling, pergudangan warehousing, pengolahan dan pengemasan processing and packaging, standarisasi standardizing, dan grading. Adapun fungsi fasilitasi di dalamnya merupakan aktivitas-aktivitas pendampingan dalam proses eksekusi fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Contoh aktivitas fasilitasi ini antara lain: pembiayaan dan pengambilan risiko financing and risk taking, informasi pemasaran dan penelitian, dan janji layanan promise of servicing.

3.1.2. Konsep Efisiensi Pemasaran

Soekartawi 2002, efisiensi pemasaran merupakan nisbah antara total biaya dengan total nilai produk yang dipasarkan. Faktor yang menjadi ukuran efisiensi pemasaran yaitu keuntungan pemasaran, harga yang diterima petani, tersedianya fasilitas fisik pemasaran, dan kompetisi pasar. 25 Asmarantaka 2009, efisiensi pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa pengukuran, yaitu: 1 efisiensi operasional dan 2 efisiensi harga. Efisiensi operasional berhubungan dengan penanganan aktivitas-aktivitas yang dapat meningktakan rasio dari output-input pemasaran. Input pemasaran adalah sumberdaya tenaga kerja, pengepakan, mesin, dan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran. Output pemasaran yang berhubungan dengan kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, sumberdaya adalah biaya sedangkan kegunaan adalah benefits dari rasio efisiensi pemasaran. Rasio efisiensi pemasaran dapat dilihat dalam dua cara yaitu perubahan sistem pemasaran dengan mengurangi biaya pada fungsi-fungsi pemasaran tanpa mengubah manfaat konsumen dan meningkatkan keguanaan output dari proses pemasaran tanpa meningkatkan biaya pemasaran. Efisiensi harga menekankan kepada kemampuan dari sistem pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sasaran dari efisiensi harga yaitu efisiensi alokasi sumberdaya dan maksimum output. Efisiensi harga dapat tercapai apabila pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran responsif terhadap harga yang berlaku. Menurut Soekartawi 2002 bila keuntungan yang diperoleh sebagai akibat pengaruh harga maka dapat dikatakan bahwa pengalokasian faktor produksi memenuhi efisiensi harga. Efisiensi pemasaran tercipta ketika pihak-pihak yang terlibat baik produsen, lembaga-lembaga pemasaran maupun konsumen memperoleh kepuasan Limbong dan Sitorus, 1987. Apabila terjadi suatu perubahan yang menyebabkan biaya input untuk menghasilkan suatu barang dan atau jasa meningkat dengan tidak mengurangi kepuasan konsumen dikatakan sebagai peningkatan efisiensi. Sedangkan jika terjadi perubahan yang menyebabkan adanya penurunan biaya 26 input tetapi tidak mempertahankan atau tidak diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen maka dikatakan terjadi penurunan efisiensi. Penggunaan konsep efisiensi seperti ini sangat sulit karena adanya kesulitan dalam mengukur tingkat kepuasan. Sejalan dengan hal tersebut, produk yang sampai ke tangan konsumen dengan harga murah dan adanya pembagian yang adil bagi produsen dan lembaga-lembaga pemasaran dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara efisien Mubyarto, 1985. Hobbs 1997 pilihan saluran pemasaran ditentukan oleh biaya transaksi. Biaya pemasaran yang tinggi akan membuat sistem pemasaran menjadi tidak efisien Kohls dan Uhl, 2002. Pasar yang tidak efisien disebabkan oleh tingginya biaya pemasaran dibandingkan dengan nilai produk yang dijual Soekartawi, 2002. Sudiyono 2002 mengemukakan bahwa indikator yang biasa digunakan untuk menentukan efisiensi pemasaran adalah margin pemasaran. Margin pemasaran yaitu perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen akhir dengan harga yang diterima pada tingkat petani. Marjin pemasaran dapat bersifat statis dan dinamis tergantung pada nilai tambah suatu komoditas atau produk. Margin pemasaran dapat mengetahui penyebaran marjin, efisiensi operasional, dan efisiensi harga. Ukuran efisiensi operasional yaitu adanya biaya pemasaran dan margin pemasaran. Semakin besar biaya pemasaran maka margin pemasaran semakin besar yang menyebabkan sistem pemasaran menjadi tidak efisien. Sedangkan efisiensi harga diukur oleh korelasi harga akibat adanya pergerakan produk tersebut dari pasar satu ke pasar lainnya. 27

3.1.3. Konsep SCP Market Structure, Market Conduct, Market Performance