Konsep Pemasaran Kerangka Pemikiran Konseptual

21

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.1.1. Konsep Pemasaran

Definisi tentang pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi, pada hakekatnya bahwa pemasaran merupakan aktivitas yang ditujukan terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke tangan konsumen. Pemasaran menurut Kohls dan Uhl 2002 merupakan sebuah sistem meliputi seluruh aliran produk dan jasa-jasa yang ada, mulai dari titik awal produksi pertanian sampai semua produk dan jasa tersebut ditangan konsumen Hal ini sejalan dengan Dahl dan Hammond 1977 yang mendefinisikan pemasaran sebagai rangkaian urutan fungsi-fungsi yang dilakukan ketika produk bergerak dari titik produksi sampai ke konsumen akhir. Menurut Downey et al 1981 pemasaran merupakan proses aliran produk dari produsen ke konsumen akhir. Kompleksitas saluran pemasaran tergantung pada masing-masing komoditi. Pemasaran melibatkan banyak perbedaan aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah terhadap suatu produk sebagai perubahan melalui suatu sistem. Sistem pemasaran merupakan suatu kegiatan yang produktif, sangat kompleks, sesuai dengan ketetapan, dan menimbulkan biaya. Berbeda halnya dengan Lamb et al 2001, pemasaran dari segi ekonomi merupakan tindakan atau kegiatan produktif yang menghasilkan pembentukan kegunaan yaitu kegunaan waktu, bentuk, tempat, dan kepemilikan. Kotler 1993 mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai. Sedangkan Stanton dalam Limbong dan 22 Sitorus 1987 mengungkapkan konsep pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Saefuddin 1982 mengemukakan bahwa rantai pemasaran atau saluran pemasaran merupakan aliran yang dilalui oleh barang dan jasa dari produsen melalui lembaga pemasaran sampai barang dan jasa tersebut sampai di tangan konsumen. Pemasaran merupakan pembelian bahan pangan dan semua yang dibutuhkan oleh rumah tangga. Mulai dari kegiatan menyimpan hingga menyampaikan produk ke tangan konsumen Cramer et al. 2001. Pemasaran ditinjau dari dua perspektif yaitu perspektif makro dan mikro Schaffner, et.al dalam Asmarantaka, 2009. Perspektif makro menganalisis sistem pemasaran setelah dari petani yaitu fungsi-fungsi pemasaran untuk menyampaikan produkjasa yang berhubungan dengan nilai guna, waktu, bentuk, dan tempat, dan kepemilikan kepada konsumen serta kelembagaan yang terlibat dalam sistem pemasaran. Perspektif mikro menekankan pada aspek manajemen dimana perusahaan secara individu, pada setiap tahapan pemasaran dalam mencari keuntungan. Menurut Solomon, et al. 2006, basis gagasan pemasaran adalah berangkat dari upaya untuk mengirimkan values nilai-nilai kepada setiap orang yang mampu dipengaruhi dalam sebuah transaksi. Sedangkan Levens 2010, pemasaran adalah sebuah fungsi organisasi dan kumpulan sebuah proses yang dirancang dalam rangka untuk merencanakan, menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengantarkan nilai-nilai values kepada pelanggan dan untuk membangun 23 hubungan yang efektif dengan pelanggan dengan adanya benefit yang dirasakan oleh organisasi dan para stakeholdernya. Levens menegaskan bahwa salah satu konsep terpenting dari ilmu ekonomi yang digunakan dalam pemasaran adalah ide tentang utilitas. Utilitas didefinisikan sebagai kepuasan yang diterima oleh konsumen dari produk atau jasa yang dimiliki atau dikonsumsinya. marketing adalah lebih luas dari pada aktivitas menjual selling atau aktivitas penawaran iklan advertising. Pemasaran mempengaruhi konsumen berdasarkan pilihan saat ini dan di masa depan, serta berdasarkan kondisi ekonomi. Perusahaan menciptakan nilai-nilai values berdasarkan pada apa yang mereka tawarkan, mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut kepada konsumen, dan kemudian menghantarkan nilai-nilai tersebut dalam pertukarannya dengan uang yang dapat diberikan oleh konsumen. Tujuan dari pemasaran yaitu agar barang dan jasa yang dihasilkan oleh petani maupun perusahaan sebagai produsen sampai ke konsumen. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan agar barang dan jasa dapat berpindah dari sektor produksi ke sektor konsumsi disebut sebagai fungsi pemasaran. Downey 1981, fungsi pemasaran yang dimaksud tersebut meliputi; a fungsi pertukaran yang meliputi pembelian dan penjualan; b fungsi fisik meliputi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan; c fungsi fasilitas yang meliputi standarisasi dan grading, penanggungan resiko, pembiayaan, dan informasi harga. Levens 2010, fungsi marketing didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas yang ditampilkan oleh perusahaan atau organisasi ketika menciptakan nilai value secara spesifik untuk produk atau jasa yang ditawarkannya. Fungsi-fungsi pemasaran dilakukan oleh lembaga pemasaran sebagai upaya pemindahan barang 24 dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi. fungsi marketing dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum, di mana setiap kategori menggambarkan proses aktivitas marketing yang terjadi. Tiga kategori fungsi tersebut antara lain: 1. Fungsi pertukaran exchange function 2. Fungsi fisik physical function 3. Fungsi fasilitasi facilitating function Fungsi pertukaran adalah aktivitas-aktivitas untuk mempromosikan dan mentransfer kepemilikan. Contohnya antara lain penjualan, pembelian, harga, iklan, promosi penjualan dan public relation. Fungsi fisik merupakan aktivitas untuk mengalirkan barang dari perusahaan manufaktur kepada konsumen. Contohnya antara lain: perakitan assembling, transportasi dan penanganan transporting and handling, pergudangan warehousing, pengolahan dan pengemasan processing and packaging, standarisasi standardizing, dan grading. Adapun fungsi fasilitasi di dalamnya merupakan aktivitas-aktivitas pendampingan dalam proses eksekusi fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Contoh aktivitas fasilitasi ini antara lain: pembiayaan dan pengambilan risiko financing and risk taking, informasi pemasaran dan penelitian, dan janji layanan promise of servicing.

3.1.2. Konsep Efisiensi Pemasaran