Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

34 Kinerja pasar merupakan gabungan antara struktur pasar dan perilaku pasar yang menunjukkan terjadi interaksi antara struktur pasar, perilaku pasar, dan kinerja pasar yang tidak selalu linier, tetapi saling mempengaruhi. Adapun elemen kinerja pasar terdiri atas marjin pemasaran, farmer share, RC Rasio, dan integrasi pasar. Menurut Sudiyono 2002, keragaan pasar merupakan hasil keputusan akhir yang diambil dalam hubungan dengan proses tawar menawar dan persaingan harga. Keragaan pasar dapat digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh struktur dan tingkah laku pasar dalam proses pemasaran suatu komoditi pertanian. Market performance merupakan refleksi dampak dari structure dan conduct pada harga produk, biaya, dan jumlah-kualitas dari output Cramer et al. 2001.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Fluktuasi harga gula tebu internasional berdampak pada harga gula tebu di dalam negeri. Salah satu daerah yang menjadi sentra produksi gula tebu yang merasakan perubahan harga gula tebu internasional yaitu Provinsi Lampung. Fluktuasi harga gula tebu dunia memiliki pola yang sama dengan harga gula tebu di Provinsi Lampung. Fluktuasi harga gula tebu dunia yang segera direspon dengan cepat oleh Provinsi Lampung cenderung membentuk pasar yang terintegrasi dan memiliki sistem pemasaran yang efisien. Artinya, perubahan harga tersebut dapat ditransmisikan ke Provinsi Lampung. Namun, perubahan harga gula tebu tersebut apakah dapat tertransmisi hingga ke tangan produsen. Sistem pemasaran menimbulkan biaya akibat dari kegiatan yang produktif tersebut Downey et al, 1981. Saluran pemasaran akan menentukan besarnya biaya pemasaran yang harus dilalui oleh lembaga pemasaran sebelum sampai ke 35 tangan konsumen. Selain itu, saluran pemasaran akan menentukan bagian harga yang diterima produsen dalam hal ini petani tebu. Berdasarkan hal tersebut perlu analisis sistem pemasaran untuk meningkatkan pendapatan petani dan marjin keuntungan lembaga pemasaran lainnya yang sesuai dengan fungsi pemasaran yang dilakukan. Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kegiatan pemasaran yaitu melalui pendekatan market structure struktur pasar, market conduct perilaku pasar, dan market performance kinerja pasar Kohl dan Uhls, 2002. Perbedaan harga dapat dipengaruhi oleh struktur pasar yang berlaku. Jika struktur pasar yang berlaku adalah persaingan sempurna maka harga ditentukan oleh mekanisme pasar bukan oleh pembeli ataupun penjual. Arti kata lain baik pembeli ataupun penjual sebagai penerima harga price taker. Peubah yang dapat menunjukkan struktur suatu pasar yaitu pangsa pasar, konsentrasi pasar, dan hambatan masuk pasar. Akibat dari suatu struktur pasar yang berlaku, maka akan mempengaruhi pada perilaku pasar. Peubah dalam perilaku pasar seperti pemasaran, penentuan dan pembentukan harga, praktek penjualan dan pembelian, dan kerjasama lembaga dan pemasaran. Kinerja pasar merupakan interaksi antara struktur dan perilaku pasar. Hal ini menunjukkan hasil keputusan akhir yang diambil dalam hubungan dengan proses tawar menawar dan persaingan harga yang akan menentukan margin pemasaran, farmer share, dan seberapa besar perubahan harga di tingkat konsumen dapat ditransmisikan dengan baik ke tangan produsen. Hasil analisis ini memberikan implikasi dan rekomendasi kebijakan bagi peningkatan agribisnis 36 gula tebu khususnya sistem pemasaran di PTPN VII UU BUMA. Adapun kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional Perlu analisis sistem pemasaran untuk meningkatkan pendapatan petani dan marjin keuntungan bagi lembaga pemasaran lainnya dengan pelaksanaan fungsi pemasaran Harga Struktur Pasar Market Structure 1. Pangsa pasar 2. Konsentrasi pasar 3. Hambatan masuk pasar Perilaku Pasar Market Conduct 1. Pemasaran 2. Penentuan dan pembentukan harga 3. Praktek penjualan dan pembelian 4. Kerjasama lembaga dan pemasaran  Fluktuasi harga gula tebu dunia memiliki pola yang sama dengan harga gula tebu konsumen di Provinsi Lampung. Artinya, perubahan harga tertransmisi ke tangan konsumen di Provinsi Lampung. Namun, apakah perubahan harga di tingkat konsumen tersebut dapat ditransmisikan hingga ke tingkat produsen.  Sistem pemasaran menimbulkan biaya dari kegiatan produktif lembaga pemasaran Kinerja Pasar Performance Market 1. Margin pemasaran 2. Farmer share 3. Integrasi pasar Implikasi dan Rekomendasi Kebijakan Pendekatan yang digunakan yaitu Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Alur Pemikiran Saling Mempengaruhi Pengaruh terhadap harga Peubah yang diteliti 37

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung khususnya di PTPN VII UU Bungamayang, Kabupaten Lampung Utara. Lokasi dipilih secara purposive karena PTPN VII UU Bungamayang merupakan perusahaan perkebunan rakyat yang menjadi salah satu sentra penanaman tebu di Provinsi Lampung. Selain itu, PTPN VII UU Bungamayang merupakan perkebunan rakyat dengan jumlah petani terbanyak Ditjenbun, 2010. Waktu penelitian yaitu bulan Oktober 2011-Februari 2012 dimulai dari penyusunan proposal hingga penulisan laporan akhir penelitian.

4.2. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari PTPN VII UU Bungamayang dan pelaku pemasaran gula di Provinsi Lampung. Sedangkan data sekunder berasal dari BPS Pusat, BPS Lampung, Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Dewan Gula Indonesia, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, FAO, International Sugar Organization, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian pertanian, dan sumber lainnya.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu berupa pengamatan langsung di lapangan observasi, wawancara, dan pengisian kuesioner. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu : a. Metode simple random sampling atau acak sederhana dilakukan untuk menentukan sampel petani tebu dalam melakukan kegiatan budidaya tebu.