Produktivitas Tebu di Indonesia Perkembangan Produksi dan Konsumsi Gula di Indonesia

56

5.2.3. Produktivitas Tebu di Indonesia

Tingkat produktivitas tebu Tahun 2006 hingga 2010 menunjukkan trend yang meningkat meskipun Tahun 2009 mengalami penurunan Tabel 16. Tahun 2010 tingkat produktivitas tebu mencapai angka tertinggi selama kurun waktu lima tahun 2006-2010 . Hal ini sejalan dengan program revitalisasi industri gula yang dilakukan pemerintah sejak Tahun 2004. Luas areal dan produksi tebu terbesar di Indonesia yaitu Provinsi Jawa Timur. Namun, tingkat produktivitas terbesar di Indonesia yaitu Provinsi Lampung sedangkan Provinsi Jawa Timur berada pada peringkat kedua. Tabel 16. Produktivitas Tebu di Indonesia Tahun 2006-2010 KgHa No Provinsi Tahun Pertum- buhan 2006 2007 2008 2009 2010 2010- 2009 1 Sumatera Utara 3 942.37 3 638.67 3 281.98 3 918.00 3 620.00 -7.61 2 Sumatera Selatan 4 726.18 4 539.94 4 708.13 5 634.00 5 561.00 -1.30 3 Lampung 6 548.18 6 934.29 6 967.01 7 906.00 8 211.00 3.86 4 Jawa Barat 5 164.33 5 394.86 4 806.75 3 875.00 4 519.00 16.62 5 Jawa Tengah 5 117.86 5 367.77 5 126.60 4 132.00 531.00 -87.15 6 DI. Yogyakarta 4089.88 4 130.04 4 435.37 4 637.00 4 600.00 -0.80 7 Jawa Timur 6 227.11 6 568.82 6 559.57 5 944.00 5 951.00 0.12 8 Gorontalo 3 739.69 5 134.90 5 071.13 5 390.00 4 845.00 -10.11 9 Sulawesi Selatan 1 941.05 1 757.76 2 783.78 2 056.00 2 182.00 6.13 Indonesia 5 961.00 6 133.00 6 113.17 5 952.00 6 204.00 4.23 Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, 2010 Keterangan : Angka Sementara

5.2.4. Perkembangan Produksi dan Konsumsi Gula di Indonesia

Produksi gula Indonesia dari tahun 2005 hingga tahun 2010 mengalami tren yang meningkat. Namun hanya tahun 2009 mengalami penurunan produksi nasional. Produksi gula si Jawa lebih besar bila dibandingkan dengan luar jawa. Hal ini dikarenakan luas areal dan produksi tebu di Jawa lebih besar bila dibandingkan dengan Luar Jawa. Jumlah penduduk di Jawa yang lebih besar dari 57 Luar Jawa menyebabkan tingkat konsumsi gula di Jawa lebih besar bila dibandingkan dengan Luar Jawa. Secara nasional, produksi gula Indonesia lebih kecil dari konsumsi nasional. Hal ini menyebabkan kebutuhan gula yang lebih besar Tabel 17. Pemerintah perlu memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional salah satunya dengan impor gula. Tabel 17. Perkembangan Produksi dan Konsumsi Gula Indonesia Tahun 2005-2010 Ton Tahun Produksi Konsumsi Total Jawa Luar Jawa Jawa Luar Jawa Produksi Konsumsi 2005 1 387 049 854 693 1 533 517 1 095 739 2 241 742 2 629 256 2006 1 454 909 852 119 1 549 020 1 115 590 2 307 027 2 664 610 2007 1 582 692 865 451 1 564 818 1 134 041 2 448 143 2 698 859 2008 1 628 036 952 520 1 580 704 1 152 646 2 580 088 2 733 349 2009 1 411 983 887 520 1 596 328 1 171 265 2 299 504 2 767 592 2010 1 378 303 911 814 1 612 292 1 189 436 2 290 117 2 801 729 Sumber : Dewan Gula Indonesia, 2011 Peningkatan jumlah penduduk Indonesia mendorong pada peningkatan konsumsi gula nasional. Proyeksi konsumsi gula tahun 2011 hingga 2014 menunjukkan tren yang meningkat Gambar 7. Oleh karena itu, produksi nasional harus ditingkatkan dalam rangka pemenuhan gula nasional. Selain itu, Tahun 2014 yang ditargetkan dapat melakukan swasembada gula menjadi tantangan bagi pemerintah dan pelaku industri gula untuk mampu memenuhi konsumsi gula dalam negeri. 58 Gambar 7. Proyeksi Konsumsi Gula Nasional KgKapTahun Sumber . Badan Ketahanan Pangan, 2011

5.2.5. Harga Gula Pasir Gula Kristal Putih Nasional