Harga Gula Pasir Dunia Negara Eksportir dan Importir Gula

49

V. EKONOMI GULA

5.1. Ekonomi Gula Dunia 5.1.1. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia Peningkatan jumlah penduduk dunia berimplikasi pada peningkatan kebutuhan terhadap bahan pokok. Salah satunya kebutuhan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula. Upaya memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu melalui peningkatan produksi gula dunia. Tahun 2006 hingga 2008, produksi gula dunia mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10. Periode 2008-2009, produksi gula dunia menurun disebabkan penurunan produksi di negara produsen utama gula dunia yaitu Brazil. Penurunan produksi ini disebabkan adanya oleh perubahan iklim. Tingkat produksi gula dunia tahun 2006 hingga 2008 lebih besar dari konsumsi gula dunia sehingga pada tahun tersebut mengalami surplus. Sedangkan tahun 2008-2009 produksi tidak mencukupi konsumsi gula dunia. Hal ini menyebabkan defisit gula dunia. Implikasinya, harga gula dunia meningkat selain dari adanya peningkatan harga minyak dunia. Tabel 10. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia Ribu Ton Tahun Produksi Konsumsi DefisitSurplus 2006-2007 166 079 156 942 9 137 2007-2008 168 611 162 241 6 370 2008-2009 161 527 165 801 -4 274 Sumber : International Sugar Organization, 2009

5.1.2. Harga Gula Pasir Dunia

Harga gula pasir internasional berfluktuatif sepanjang waktu Gambar 6. Kurun waktu Januari 2009 hingga Februari 2010, harga gula pasir cenderung 50 meningkat. Hal ini dikarenakan harga minyak mentah yang cenderung meningkat sehingga mempengaruhi pada biaya produksi. Pada bulan Maret 2010 hingga Juni 2010 harga gula internasional mencapai harga terendah yaitu Rp 7 092Kg. Juli 2010 hingga Februari 2011 harga gula internasional mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai harga tertinggi yaitu Rp 11 304Kg. Hal ini dikarenakan sebagian negara-negara produsen mengalami kegagalan panen sehingga mempengaruhi pada hasil produksi tebu. Berfluktuasinya harga gula internasional mempengaruhi harga gula pasir di dalam negeri. Namun, apakah perubahan harga di dalam negeri dapat ditransmisikan dengan harga di produsen di dalam negeri. Seberapa cepat perubahan harga terjadi dapat ditransmisikan ke tingkat produsen tergantung dari waktu, transportasi, dan lainnya. Gambar 6. Harga Gula Pasir Dunia RpKg Sumber: Harian LIFFE diolah

5.1.3. Negara Eksportir dan Importir Gula

Brazil merupakan negara produsen gula utama di dalam memenuhi kebutuhan gula dunia Tabel 11. Di kawasan Asia yang menjadi negara produsen gula terbesar adalah Thailand. Sedangkan negara pengimpor terbesar yaitu USA 51 United States of America. Di kawasan Asia yang menjadi importir terbesar yaitu India. Sedangkan Indonesia berada pada urutan kesepuluh importir gula dunia. Adanya perubahan iklim yang terjadi menimbulkan perubahan posisi negara-negara produsen utama gula dunia. Contohnya, India tahun 2007 merupakan salah satu negara produsen gula, namun adanya perubahan iklim yang menyebabkan kegagalan panen di tahun 2010 merubah posisi India menjadi salah satu negara pengimpor gula. Tahun 2014 pemerintah menargetkan swasembada gula Indonesia. Hal ini diharapkan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan gula domestik. Namun, target pemerintah perlu dikaji kembali. Hal ini dikarenakan tahun 2010 Indonesia menjadi negara importir kesepuluh terbesar di dunia. Dalam kurun waktu empat tahun tersebut, pemerintah harus meningkatkan upaya pencapaian target tersebut. Jika tidak, maka target tercapainya swasembada gula Indonesia hanya sebagai wacana dan harapan yang tidak dapat direalisasikan. Tabel 11. Rangking Negara Pengekspor dan Pengimpor Gula Dunia Rangking Negara Eksportir Importir 1 Brazil USA United States of America 2 Thailand United Kingdom 3 Perancis Jerman 4 Jerman Italia 5 Kuba India 6 USA United States of America Korea 7 Meksiko Perancis 8 Belanda Belgia 9 Belgia Jepang 10 Guatemala Indonesia Sumber : UN Comtrade, 2010 52

5.1.4. Realisasi Ekspor Gula Tebu Berdasarkan Negara Tujuan