Manfaat Partisipasi Masyarakat Keterlibatan Masyarakat dalam Ekowisata

8. Pengendalian warga citizen control. Dalam tangga partisipasi ini, masyarakat sepenuhnya mengelola berbagai kegiatan untuk kepentingannya sendiri, yang disepakati bersama, dan tanpa campur tangan pemerintah.

2.4.2 Manfaat Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat diperlukan dalam konteks ekowisata dan kaitannya untuk menunjang konservasi sumberdaya alam Mitchell, 1997 agar: 1. Dapat menampung reaksi dan mendapatkan umpan balik terhadap keputusan yang akan diambil sehingga dengan demikian dapat mengeliminir dampak, meningkatkan kualitas dari keputusan yang diambil, dan menghindari konflik yang berkepanjangan 2. Dapat mengakomodasi aspirasi kebutuhan rakyat yang sesungguhnya yang pada akhirnya akan lebih menjamin dukungan masyarakat terhadap konservasi sumberdaya alam. 3. Proses penyampaian informasi dan pendidikan kepada masyarakat dapat berlangsung lebih efektif. 4. Dapat menjamin adanya proses pengidentifikasian permasalahan yang sesungguhnya terjadi dan kebutuhan-kebutuhan bagi alternatif penanggulangannya yang pada akhirnya akan menjamin adanya penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam. 5. Dapat menggali ide dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dari pengelolaan sumberdaya hutan 6. Terjaminnya proses demokratisasi sehingga jaminan untuk pencapaian yang nyata dari tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Untuk menentukan bentuk partisipasi masyarakat itu, maka perlu ditentukan masyarakat mana yang dimaksud. Kelompok masyarakat yang terkait atau berkepentingan terhadap sumberdaya hutan tidak selalu berarti masyarakat yang secara fisik berada dekat dengan sumberdaya tersebut namun bisa termasuk juga kelompok masyarakat kota misalnya yang menikmati atau mengkonsumsi sumberdaya tersebut. Tidak semua kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap sumberdaya hutan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan yang berdampak pada kehidupannya, maka masyarakat yang dimaksudkan khususnya adalah masyarakat yang paling besar terkena dampak dari kebijaksanaan alokasi sumberdaya hutan yang saat ini berlangsung yaitu masyarakat yang hidupnya didalam atau diperbatasan kawasan sumberdaya hutan.. Ciri-ciri kelompok masyarakat ini umumnya mempunyai ״bargaining power ״ yang sangat lemah, tidak punya sarana dan kemampuan untuk memperjuangkan kepentingannya, karena sering menjadi “kambing hitam” dari kerusakan hutan Afif, 1992.

2.4.3 Bentuk-bentuk Partisipasi