Hubungan antara Ekonomi dan Konservasi dalam Ekowisata

ƒ Rancangan atraksikegiatan yang sesuai denan daya dukung kawasan dan kerentanan. o Merubah sikap dan perilaku stakeholder, mulai dari pengelola kawasan, penyelenggara ekoturisme tour operator serta wisatawan itu sendiri. o Memilih segmen pasar yang sesuai. 2. Aspek Penanggulangan o Menyeleksi pengunjung termasuk jumlah pengunjung yang diperkenankan dan minat kegiatan yang diperkenankan control of visitor. o Menentukan waktu kunjungan o Mengembangkan pengelolaan kawasan rancangan, peruntukan, penyediaan fasilitas melalui pengembangan sumber daya manusia, peningkatan nilai estitika serta kemudahan akses kepada fasilitas. 3. Aspek Pemulihan o Menjamin mekanisme pengembalian keuntungan ekowisata untuk pemeliharaan fasilitas dan rehabilitasi kerusakan lingkungan. o Peningkatan kesadaran pengunjung, pengelola dan penyedia jasa ekowisata.

2.3 Hubungan antara Ekonomi dan Konservasi dalam Ekowisata

Masyarakat setempat atau mereka yang bertempat tinggal di sekitar daerah tujuan ekowisata mempunyai peran yang amat penting dalam menunjang keberhasilan perkembangan ekowisata. Peran serta masyarakat di dalam memelihara lingkungan yang menjadi daya tarik utama ekowisata tidak dapat diabaikan Sugiarti, 2000. Adapun keuntungan ekonomi yang diperoleh dari ekowisata harus dimanfaatkan untuk melestarikan lingkungan, misalnya digunakan untuk mengadakan sarana yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Kegiatan pariwisata yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi dipergunakan untuk menunjang usaha konservasi kekayaan alam dan budaya. Perkembangan ekowisata yang mendasarkan pada lingkungan alam dan budaya sebagai daya tarik utamanya akan berimplikasi pada pelestarian lingkungan. Semua bentuk pariwisata pada prinsipnya, perlu dikelola berdasarkan asas kesinambungan baik secara ekologis, sosial, kultural, maupun finansial. Ekowisata berbeda dengan bentuk pariwisata lainnya dalam hal ketergantungannya kepada perlindungan ekosistem dan unsur budaya yang terkandung didalamnya. Alam dan budaya adalah aset mutlak ekowisata. Keuntungan ekonomi yang diperoleh dari ekowisata harus dimanfaatkan untuk melestarikan lingkungan, misalnya digunakan untuk mengadakan sarana yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Sarana tersebut antara lain dapat berupa lokasi perkemahan, kamar kecil, pusat interpretasi. Program konservasi murni yang tidak dikaitkan dengan kegiatan lain seperti rekreasi adalah konsep masa lalu yang kurang efektif sehingga perlu direvisi. Kegiatan pariwisata yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi dipergunakan untuk menunjang usaha konservasi kekayaan alam dan budaya. Manfaat dari pengembangan ekowisata ini dengan demikian adalah semakin terpeliharanya kelestarian lingkungan, karena tanpa lingkungan yang berkualitas ekowisata tidak akan dapat dikembangkan. Ekowisata dan konservasi adalah kegiatan yang saling melengkapi. Di satu sisi ekowisata tergantung pada kelestarian lingkungan alam yang menarik para wisatawan untuk datang dan sebaliknya keuntungan yang didapatkan dari kegiatan ekowisata akan dimanfaatkan bagi konservasi lingkungan disekitarnya. Tentu saja untuk mencapai hal ini diperlukan pengelolaan aset ekowisata secara baik dan profesional. Para pengelola pariwisata dihadapkan pada tugas berat untuk menjaga keseimbangan antara tetap lestarinya daya tarik wisata alam dan meningkatkan pendapatan ekonomi dari kegiatan ekowisata tersebut. Manfaat lainnya dari perkembangan ekowisata berhubungan dengan pendapatan ekonomi yang diberikan oleh pengembang ekowisata, penduduk setempat akan tergerak untuk ikut menjaga kelangsungan daya tarik ekowisata.

2.4 Keterlibatan Masyarakat dalam Ekowisata