2.8 Hipotesis Penelitian
Untuk mengarahkan penelitian ini, dirumuskan hipotesis berikut: Keterlibatan warga Pulau Pramuka dalam usaha ekowisata di Kepulauan Seribu
mampu menimbulkan manfaat ekonomi dan ekologi masyarakat. Atas dasar hipotesis tersebut, dikembangkanlah hipotesis uji sebagai berikut:
Ho : Keterlibatan warga Pulau Pramuka dalam usaha ekowisata tidak mampu membangkitkan manfaat ekonomi dan ekologi
H1 : tolak Ho
2.9 Definisi Operasional
Definisi operasional
merupakan konsep-konsep yang dibuat untuk membantu dalam pengumpulan data di lapangan, yang selanjutnya membentu
dalam mengolah serta menganalisis data. Sejumlah konsep operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Struktur akses dan kontrol adalah jenis kegiatan pemanfaatan yang dapat
dilakukan di setiap zona yang ada di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu berdasarkan menurut SK Dirjen PHKA nomor SK 05IV-KK2004.
2. Karateristik alam Kepulauan Seribu adalah potensi alam yang ada di
Kepulauan Seribu yang dimanfaatkan menjadi objek wisata. 3.
Peluang ekonomi adalah jenis kegiatan ekonomi yang tumbuh di masyarakat Pulau Pramuka akibat adanya keterlibatan masyarakat dalam usaha ekowisata.
4. Peran para pihak dalam kegiatan ekowisata adalah kegiatan sosialisasi dari
pihak-pihak yang berperan dalam ekowisata. Ukurannya terdiri dari pendekatan individu, kelompok, massal, dan pengaruh tidak langsung.
5. Tingkatan keterlibatan warga masyarakat diukur berdasarkan konsep
partisipasi yang dikembangkan oleh Arnstein 1969 yang terdiri dari manipulasi komitmen resmi, terapi pemegang kekuasaan mendidik rakyat,
pemberitahuan hak-hak masyarakat dan pilihan-pilihannya mulai diidentifikasikan, konsultasi masyarakat didengar tetapi tidak dipakai
sarannya, placation saran masyarakat diterima tetapi tidak selalu dilaksanakan, kemitraan timbal balik dinegosiasikan, pendelegasian
kekuasaan masyarkat diberikan kekuasaan untuk sebagian atau seluruh program, dan kontrol oleh masyarakat
6. Kelompok usaha ekowisata adalah kelompok swadaya masyarakat yang
berkembang di Pulau Pramuka yang bergerak di bidang usaha ekowisata khususnya pemandu wisata.
7. Manfaat ekowisata adalah keuntungan yang diterima dan dirasakan oleh
masyarakat berkaitan dengan pengembangan kegiatan ekowisata di sekitar tempat tinggal mereka. manfaat ekowisata akan dibagi menjadi manfaat
ekonomi yaitu peningkatan pendapatan dan peluang kerja, serta manfaat ekologi yaitu adanya rehabilitasi terumbu karang.
BAB III METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan metode wawancara dengan informan, dan observasi. Data tentang karakteristik
masyarakat lokal, tingkat partisipasi, bentuk partisipasi masyarakat, sosialisasi ekowisata serta manfaat ekowisata dikumpulkan dengan menggunakan metode
survei. Metode penelitian survei adalah metode pengambilan sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
Singarimbun, Masri dan Effendi, 1989. Untuk memperkuat hasil survei dan wawancara dengan masyarakat lokal, juga dilakukan wawancara dengan pedoman
pertanyaan dengan informan untuk menelaah tingkat keterlibatan masyarakat lokal terhadap usaha ekowisata dan manfaat ekowisata. Tipe penelitian ini adalah
eksplanatory , yakni berusaha mengetahui ada atau tidak pengaruh variabel
keterlibatan masyarakat dengan manfaat ekonomi dan ekologi yang diperoleh masyarakat.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Lokasi ini dipilih secara purposive sengaja karena pulau ini berada di dalam kawasan
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu zona pemanfaatan yang tengah giat menyelenggarakan usaha ekowisata. Konsep taman nasional juga mengalami
perkembangan tidak hanya dikenal sebagai daerah konservasi saja tetapi sebagai daerah pariwisata alam sebagai perwujudan konsep ekowisata. Penelitian ini telah
dilaksanaan pada bulan Mei-Juni 2009.