Sejarah Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Karakteristik dan Keunikan Wilayah

BAB V TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU DAN

PELUANG EKOWISATA Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu TNLKpS merupakan salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia terletak di utara Jakarta yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kawasan TNLKpS meliputi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa dan Kelurahan Pulau Harapan. Kawasan ini terbentang seluas 107.489 ha SK. Menteri Kehutanan Nomor 6310Kpts-II2002 yang secara geografis terletak pada 5°24 - 5°45 LS dan 106°25 - 106° 40 BT. Pengelolaan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu SK. Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor 6186Kpts-II2002 Tanggal 10 Juni 2002 tentang Struktur Organisasi Balai Taman Nasional.

5.1 Sejarah Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

Wilayah laut dikenal sebagai wilayah yang tidak mempunyai status hukum kepemilikan property right, sehingga sumberdaya perairan laut tersebut menjadi suatu obyek yang bersifat terbuka open access bagi semua pihak. Khusus di Kepulauan Seribu, usaha pengaturan wilayah perairan laut-nya sudah cukup lama dilakukan, baik melalui peraturan daerah maupun melalui peraturan pusat data sekunder Taman Naional Kepulauan Seribu, 2000 Adanya indikasi potensi kawasan dan pemanfaatan sumberdaya alam laut di wilayah Kepulauan Seribu yang tinggi, maka wilayah Kepulauan Seribu ditetapkan menjadi Taman Nasional Laut dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162Kpts-II1995 dan No. 6310Kpts-II2002 yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Luas wilayah 107.489 hektar dengan sekitar 44 buah pulau termasuk ke dalam Taman Nasional. Pulau-pulau yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat ideal untuk snorkeling, berenang, atau menyelam. Kepulauan Seribu mempunyai pulau yang ditunjuk sebagai pulau suaka alam seperti Pulau Rambut dan Pulau Onrust yang ditunjuk sebagai pulau cagar budaya.

5.2 Karakteristik dan Keunikan Wilayah

TNKpS mempunyai sumber daya alam yang khas yaitu keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik seperti terumbu karang, ikan hias dan ikan konsumsi, echinodermata, crustacea, molusca, penyu, tumbuhan laut dan darat, mangrove, padang lamun, dan lain-lain. Terumbu karang di kawasan perairan ini membentuk ekosistem khas daerah tropik, pulau-pulaunya dikelilingi terumbu karang tepian fringing reef dengan kedalaman 1 - 20 meter. Jenis ikan hias yang banyak ditemukan diantara- nya adalah jenis-jenis yang termasuk dalam famili Chaetodontidae, Apogonidae dan Pomancanthidae, sedangkan jenis Ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi antara lain adalah Baronang Family Siganidae, Ekor Kuning Family Caesiodiae , Kerapu Family Serranidae dan Tongkol Eutynus sp.. Kawasan TNKpS merupakan habitat bagi Penyu Sisik Eretmochelys imbricata yang dilindungi, dan keberadaannya cenderung semakin langka. Dalam upaya pelestarian satwa ini. Selain dilakukan perlindungan terhadap tempat- tempat penelurannya seperti di Pulau Peteloran Timur, Penjaliran Barat, Penjaliran Timur dan Pulau Belanda, telah dilakukan juga pengembangan pusat penetasan, pembesaran dan pelepasliaran Penyu Sisik di Pulau Pramuka dan Pulau Sepa. Kegiatan di Pulau Pramuka dan Pulau Sepa tersebut dilakukan dengan cara mengambil telur dari pulau-pulau tempat bertelur untuk ditetaskan secara semi alami. Anak penyu tukik hasil penetasan tersebut kemudian sebagian dilepaskan kembali ke alam, dan sisanya dipelihara untuk dilepaskan secara bertahap. Untuk jenis tumbuhan laut, Kawasan TNKpS ditumbuhi jenis lamun seagrass seperti thalasia dan enhalus, dan ganggang laut algaerumput laut seaweed seperti Halimeda, Sargassum dan Caulerpa. Jenis-jenis tumbuhan darat yang banyak ditemukan antara lain adalah Kelapa Cocos nucifera, Mengkudu Morinda citrifolia, Ketapang Terminalia catappa, Butun Baringtonia asiatica , Sukun Artocarpus atilis, Pandan Laut Pandanus tectorius, Sentigi Pemphis acidula, dan Cemara Laut Casuarina equisetifolia. Di beberapa pulau juga ditemukan ekosistem mangrove yang di dominasi oleh jenis-jenis Bakau Rhizophora sp., Api-api Avicenia sp , Tancang Bruguiera sp., Temu dan Prepat Sonneratia sp . Berbagai fenomena dan keindahan alam kawasan ini, membuat Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu menjadi salah satu obyek wisata yang potensial dan sumber pengetahuan yang dapat digali sebagai sumber penelitian dan pendidikan. Hampir semua pulau di Kepulauan Seribu telah menjadi daerah tujuan wisata terutama beberapa pulau yang telah dikelola oleh resort-resort wisata, seperti Pulau Sepa, Pulau Bira, Pulau Putri, Pulau Kotok, Pulau Pelangi, Pulau Pantara Hantu Timur, dan Pulau Matahari Macan Besar. Walaupun tidak tersedia sarana dan prasarana wisata, beberapa pulau lainnya seringkali dijadikan obyek tujuan wisata termasuk pulau-pulau pemukiman dan spot-spot bawah air untuk olahraga diving dan snorkeling yang menampilkan obyek visual terumbu karang, lumba-lumba, penyu, dan bangkai kapal-kapal karam. Lokasi-lokasi berjemur sunbathing, sunset dan sunrise, camping, birdwatching, berlayar sailing, pemancingan fishing, dan olahraga jet-ski juga tersedia di sana. Beberapa lokasi penyelaman antara lain yaitu Gosong Laga, Pulau Sepa, P. Petondan Barat dan Timur, Pulau Semut, Pulau Kuburan Cina, Pulau Kaliage, P. Opak Besar, Kecil Karang Pilang, Karang Kroya, Pulau Pramuka, Karang Bongkok, P. Kotok Besar dan Kecil, Karang Congkak serta P. Semak Daun. Selain itu, terdapat beberapa obyekatraksi wisata bahari bernuansa pendidikan, kelautan dan pelestarian alam di pulau pemukiman baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun yaitu : 1. Pusat Informasi Taman Nasional Kepulauan Seribu. 2. Kawasan pendidikan ekosistem perairan laut dangkal pasang surut. 3. Kawasan pendidikan ekosistem perairan laut dangkal dan menyelam bersama Penyu. 4. Kawasan pendidikan ekosistem Padang Lamun transplantasi dan pembibitan lamun 5. Pusat perbenihan hatchery dan pemulihan restocking biota laut. 6. Pelestarian penetasan, pembesaran dan pelepasan Penyu Sisik Eretmochelys imbricata dan rehabilitasi penyu dewasa. 7. Kebun bibit dan penanaman mangrove Kepulauan Seribu. 8. Aquarium miniatur kehidupan laut dan biota laut budidaya ikan Kerapu, Bandeng, Kobia, Kerapu dan Udang dan pelepasan restocking. 9. BALIHO Selamat Datang Jaring Apung Besar, penyebaran informasi Taman Nasional Laut, dan restocking. 10. Riset penelitian karang. 11. Percontohan budidaya karang, rajungan dan lainnya. 12. Budidaya ikan Kerapu perbenihan dan pembesaran di keramba jaring apung. 13. Budidaya rumput laut penanaman dan pengolahan. 14. Budaya nelayan dalam pembuatan jaring. 15. Sarana pesona pantai pasir putih play ground dan out door training. 16. Pesona kehidupan masyarakat pulau dan pesona dermaga dan pantai. 17. Pelelangan ikan, galangan kapal dan budaya kesenian mayarakat pulau. 18. Makanan khas masyarakat pulau kelapa muda, sukun, rumput laut, dodol, dan lain-lain serta kerajinan tradisional. 19. Olah raga selam, snorkeling, perahu layar, memancing, dayung, dan lain-lain. 20. Fasilitas olah raga tenis lapangan, voli pantai, badminton, fitness, basket ball dan tenis meja. 21. Sarana akomodasi dan konsumsi massal dan keluarga.

5.3 Wilayah dan Zonasi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu