Indikator yang muncul dalam berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain
adalah: a Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan
komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
b Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan
maupun bentuk lain.
64
3. Ciri-Ciri Guru Profesional
Seorang guru yang telah memiliki sertikat menandakan bahwa dia adalah seorang yang profesional dan akan di tuntut tentang
keprofesionalannya tersebut. Profesionalisme guru sangatlah strategis, karena posisi tersebut akan membawa pendidikan kearah yang profesional
juga. Menurut Rochman Natawidjaja mengemukakan beberapa kriteria
sebagai ciri suatu profesi, yaitu: 1 Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas.
2 Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program dan jenjang pendidikan yang
baku serta memiliki standar akademik yang memadai dan yang bertanggung jawab tentang pengembangan ilmu
pengetahuan yang melandasi profesi itu.
3 Ada organisasi lembaga pendidikan yang mewadahi para pelakunnya untuk mempertahankan dan memperjuangkan
eksistensi dan kesejahteraannya. 4 Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku para
pelakunya. 5 Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan
baku. 6 Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai
suatu profesi.
65
64
ibid
65
Syafruddin Nurdin dan BAsyiruddiin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 17-18
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, keterampilan dan tanggung jawab. Sedangkan H.A.R Tilaar menggagaskan profil guru
profesional abad 21 sebagai berikut:
66
a. Memiliki kepribadian
yang matang
dan berkembang
sebagaimana dirumuskan. Ini menjelaskan bahwa guru profesional adalah pribadi-pribadi yang unggul.
b. Menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang kuat. c. Menguasai keterampilan untuk membangkitkan minat dan
potensi peserta didik. d. Pengembangan profesi yang berkesinambungan profesi guru
adalah profesi pendidik. Tuntutan terhadap guru yang profesional merupakan respon dari
lingkungan sosial masyarakat yang ingin adanya peningkatan kualitas dalam pelayanan dunia pendidikan.
Arifin mengungkapkan
guru Indonesia
yang profesional
dipersyaratkan mempunyai: a. Dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap
masyarakat tekhnologi dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21.
b. Penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu praksis bukan
hanya merupakan konsep-konsep belaka. Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah, serta riset
pendidikan hendaknya diarahkan pada praksis pendidikan masyarakat Indonesia.
c. Pengembangan kemampuan
profesional yang
berkesinambungan.
67
Guru yang profesional selain menjadi pendidik, mereka juga akan menjadi panutan masyarakat di sekelilingnya. Masyarakat akan menilai
kepribadian guru tersebut sehari-hari. Guru profesional juga di tuntut harus mampu berperan sebagai
manajer yang baik, dimana guru dapat melangsungkan seluruh tahap-tahap pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
66
Edi Hendri, “Guru berkualitas: Professional dan Cerdas Emosi,” jurnal saung guru UPI Bandung vol I No, 2, Bandung, 2010, h, 3
67
Mustofa, “Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia,” jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol 4 No, 1, Yogyakarta, 2007, h, 78