Kompetensi Pedagogis Pengertian Profesionalisme Guru

i Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain. j Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. k Guru menggunakan alat bantu mengajar, danatau audio- visual termasuk TIK untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. 41 5 Memanfaaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Indikator yang muncul dalam memanfaaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran adalah: a Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. 42 6 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Indikator yang muncul dalam memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya adalah: a Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal. b Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya. 43 7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Indikator yang muncul dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik adalah: 41 Ibid., 47 42 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, No. 16 Th. 2007 43 Ibid. a Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka. b Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaantanggapan tersebut. c Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. d Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik. e Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. f Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik. 44 8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. Indikator yang muncul dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar adalah: a Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. b Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari. c Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topikkompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. 44 Kementerian Pendidikan Nasional direktorat Jenderal Peningkatan Mutu, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja GuruPk Guru, 2010. H, 49 d Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya. e Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. 45 9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Indikator yang muncul dalam memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran adalah: a Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar. b Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. c Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan. d Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 46 10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Indikator yang muncul dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran adalah: a Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. b Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. c Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. 47 45 Ibid., 50 46 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, No. 16 Th. 2007 47 Ibid.

b. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional telah diamantkan oleh PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional. Secara lebih spesifik menurut Permendiknas No. 162007, standar kompetensi di jelaskan dalam lima kompetensi inti. Adalah: 48 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Indikator yang muncul dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu adalah: a Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. b Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. c Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. 49 2 Menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu. Indikator yang muncul dalam menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu adalah: a Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. b Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 48 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks, 2011, h. 43 49 Kementerian Pendidikan Nasional direktorat Jenderal Peningkatan Mutu, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja GuruPk Guru, 2010. h. 56 c Memahami tujuan pembelajaran yang diampu. 50 3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Indikator yang muncul dalam mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif adalah: a Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. b Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 51 4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Indikator yang muncul dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif adalah: a Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. b Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. c Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. d Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. 52 5 Memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Indikator yang muncul dalam memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri adalah: a Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. b Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. 53 50 Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, No. 16 Th. 2007 51 Ibid. 52 Ibid. 53 Ibid.

c. Kompetensi Kepribadian

Tugas seorang guru bukan hanya memberikan ilmu bagi siswanya, tetapi juga menjadi teladan dan contoh moral yang ada di masyarakat. Selain itu menjadi seorang guru haruslah memiliki kepribadian yang jujur, berprilaku baik sehingga menjadi teladan bagi para murid-muridnya. Menurut Permendiknas No 162007, kemampuan dalam standar kompetensi kepribadian mencakup lima kompetesni utama yakni: 54 1 Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Indikator yang muncul dalam bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia adalah: a Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. b Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. 55 2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi pesertaa didik dan masyarakat. Indikator yang muncul dalam menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi pesertaa didik dan masyarakat adalah: a Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi. b Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia. c Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya. 56 3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan wibawa. Indikator yang muncul dalam menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan wibawa adalah: a Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil. 54 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks, 2011, h. 51 55 Republik Indonesia, op. cit., No. 16 Th. 2007 56 Ibid. b Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. 57 4 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. Indikator yang muncul dalam menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri adalah: a Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi. b Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri. c Bekerja mandiri secara profesional. 58 5 menjungjung tinggi kode etik profesi guru. Indikator yang muncul dalam menjungjung tinggi kode etik profesi guru adalah: a Memahami kode etik profesi guru. b Menerapkan kode etik profesi guru. c Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru. 59

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali dari peserta didik, dan masyarakat sekitar. Menurut Permendiknas No 162007, kemampuan dalam standar kommpetensi sosial mencakup empat kompetensi utama adalah: 60 1 Bersikap inklusif dan bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial. Indikator yang muncul dalam bersikap inklusif dan bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial adalah: 57 Ibid. 58 Ibid. 59 Ibid. 60 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks, 2011, h. 61