Tujuan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

D PRAKTIK PEMBELAJRAN Pelaksanaan pembelajaran peer teaching 30  Satu kelas lebih kurang 36 peserta, dibuat 3 kelompok dan dilaksanakan secara parallel  Tiap peserta tampil 3 kali 1 JP  Tampilan ke-3 merupakan ujian praktik E UJIAN 1 Tulis 4 2 Praktek Jumlah JP 22 68 Catatan:  Pembinaan dan pengembangan kompetensi kepribadian dan sosial guru terintegrasi dalam kegiatan PLPG  Sudah terintegrasi di D  Ujian akhir harus dapat memastikan bahwa peserta telah memenuhi standar kompetensi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. PLPG diharapkan tidak hanya mengham-hamburkan dana yang telah di anggarkan. Program PLPG sangat diharapkan menjadi suatu program yang memberikan nilai tambah untuk para guru dan organisasi.

d. Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

Dalam pendidikan haruslah ada materi yang diberikan, baik berupa standar isi materi, bentuk materi, dan penulis materi. Materi berguna untuk membantu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu: 1 Pedagogik. 2 Profesional. 3 Kepribadian. 4 Sosial. Standardisasi kompetensi dirinci dalam materi PLPG ditentukan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dirjen DiktiKetua Konsorsium Sertifikasi Guru dan hasil need assesment. Materi PLPG dapat berupa buku, diktat, atau modul. Oleh karena pembelajaran dalam PLPG lebih menekankan workshop, sebaiknya bahan ajar dikemas bentuk modul. 21 Dalam modul PLPG terdiri dari bab 1 sampai bab 5. Dimana rinciannya adalah sebagai berikut: 1 Bab 1 pendahuluan: deskripsi, prasyarat, petunjuk menggunakan modul, tujuan akhir. 2 Bab 2 kebijakan pengembangan profesi guru : tujuan antara, uraian materi, hakikat guru profesional, guru sebagai profesi, kompetensi guru, tanggung jawab keprofesionalan, kewajiban guru profesional, pengembangan profesional guru, citra diri positif, etika, kode etik guru, etos kerja, komitmen, empati. 3 Bab 3 model dan perangkat pembelajaran: konsep model pembelajaran, klasifikasi model pembelajaran, model pembelajaran ekspositori, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan, identifikasi kesulitan belajar, cara mengatasi kesulitan belajar, merencanakan program pembelajaran, contoh penerapan pakem dalam pembelajaran ips, lesson study, pengembangan silabus dan rpp, teori dan desain pengembangan pembelajaran, prosedur pengembangan silabus, alokasi waktu, menentukan sumber belajar, menentukan karakter yang diharapkan. 21 Ibid.,, h.5 4 Bab 4 penelitian tindakan kelas: materi penelitian tindakan kelas, prinsip penelitian tindakan kelas, a karakteristik penelitian tindakan kelas, cara memulai ptk, menemukan akar masalah, menyususun hipotesis tindakan, menuliskan judul penelitian, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, pergantian siklus, insrumen penelitian, triangulasi. contoh ptk dapat dilihat di dalam lampiran. 5 Bab 5 ilmu pengetahuan sosial sekolah menengah pertama: pada bab ini terdiri dari materi pembelajar ips smp. mulai dari materi, cara pembelajaran, soal dan kunci jawaban. 22

2. Pengertian Profesionalisme Guru

Guru dalam kamu besar bahasa Indonesia memiliki arti orang yang pekerjaannya mata Pencahariannya, profesinya mengajar. 23 Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 dikatakan guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 24 Sedangkan menurut Mulyasa, istilah guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi para peserta didik dan lingkungannya, karena itulah guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. 25 Dijelaskan juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 telah ditetapkan standar kompetensi pedagogik guru. Standar kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan adanya kualifikasi dan kompetensi tersebut diharapkan seorang guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang professional, sehinggga tujuan dari pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik. 22 Konsorsium Sertifikasi Guru, PLPG Sertifikasi Guru 2013 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta, 2013 23 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 4, cet-1, Jakarta: Gramedia Pusta Utama, 2008, h. 469 24 Undang-Undang Guru dan Dosen, UU RI No 14 Tahun 2005 …h.2 25 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Rosda Karya, 2015,hlm 37 Guru Ilmu Pengetahuan Sosial pada jenjang SMPMTs haruslah memiliki kompetensi sebagai berikut: a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata pelajaran IPS baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun global. b. Membedakan struktur keilmuan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial. c. Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS. d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS. 26 Dapat di ketahui dari kesimpulan diatas bahwa peran guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Profesi adalah sebuah pekerjaan yang digeluti dengan penuh pengabdian dan dedikasi serta dilandasi oleh keahlian atau keterampilan tertentu. 27 Dalam kamus besar bahasa Indonesia profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan, keahlian keterampilan, kejujuran, dsb tertentu. 28 Kata profesionalisme dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. 29 Profe sionalisme dapat diartikan sebagai ”komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus- menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu”. 30 26 Republik Indonesia, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, No. 16 Th. 2007 27 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: Indeks, 2011, h. 6 28 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 4, cet-1, Jakarta: Gramedia Pusta Utama, 2008, h. 1104 29 Ibid.,, h.1104 30 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002 h. 23