commit to user
B. Kerangka Berfikir
Siswa belajar merupakan suatu proses menuju perubahan internal yang bermula dari kemampuan
± kemampuan yang lebih rendah hingga meningkat pada kemampuan yang lebih tinggi. Hal ini merupakan proses yang dinamis.
Proses belajar dan hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola struktur dan isi kurikulumnya akan tetapi ditentukan pula oleh kompetensi guru yang
mengajar dan membimbing siswa. Melalui pancaindra, siswa akan dapat mempersepsikan mengenai hal-hal yang ditangkap melaui indranya itu. Persepsi
siswa akan memberikan respon melaui tindakan-tidakan yang mengarah tercapainya keberhasilan belajar.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas sehingga
belajar para siswa akan maksimal,dalam hal ini kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi profesional yang mana dalam kompetensi ini guru dituntut untuk
memilki kemampuan yang luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing perserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan. oleh karena itu, kompetensi profesional guru sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil suatu gambaran bahwa persepsi siswa dalam belajar mempunyai hubungan dengan kemampuan siswa
dalam belajar. Salah satu persersi siswa dalam belajar yakni persepsi mengenai kompetensi profesional guru dan kompetensi professional guru akan berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar. Oleh karena itu,guru dalam mengajar, siswa akan memberikan persepsi
dari apa yang ditangkap oleh inderanya, melalui persepsi itu siswa akan bereaksi. Reaksi yang muncul dapat berupa tindakan
± tindakan yang mengarah tercapainya kemampuan dalam belajar. Salah satu aspek indikator keberhasilan siswa adalah
aspek afektif, sedangkan salah satu contoh aspek afektif adalah kemampuan civic virtue siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi professional guru berkaitan dengan kemampuan civic virtue siswa.
commit to user
Berdasarkan hal tersebut maka dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Keterangan :
X = Persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru Y = Kemampuan civic virtue
Dari gambar tersebut diatas dapat dijabarkan bahwa guru dalam mengajar akan mendorong siswa akan memberikan persepsi dari apa yang
ditangkap oleh pancaindranya, melalui persepsi itu siswa akan bereaksi.Reaksi yang muncul dapat berupa tindakan
± tindakan yang mengarah tercapainya keberhasilan dalam belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat ditunjukkan
dengan salah satu indikatornya adalah kemampuan afektif, dalam hal ini diwujudkan dalam kemampuan civic virtue.
Oleh karena itu semakin tinggi persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru maka semakin tinggi kemampuan civic virtue siswa. Begitu pula
dengan sebaliknya, apabila semakin rendah persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru maka semakin rendah kemampuan civic virtue siswa.
C. Hipotesis